MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Dalam rangka memperkuat sinergi program dan daya saing lulusan, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar Rapat Kerja pimpinan, Raker tahun 2019 tersebut dilaksanakan pada 4-6 April 2019 yang berlangsung di Hotel Ayani, Banda Aceh.
Wakil Ketua panitia, Drs. Junaidi disela-sela Raker UIN Ar-Raniry, Kamis malam (4/4/2019) mengatakan, rapat kerja yang melibatkan seluruh unsur pimpinan di Lingkungan UIN Ar-Raniry tersebut digelar dalam rangka untuk memikirkan serta merumuskan bersama terhadap apa saja yang harus dilakukan dalam pengembangan lembaga di masa mendatang.
“Tujuan raker ini dilaksanakan antara lain untuk memikirkan bersama apa dan bagaimana kita melakukan serta siapa saja yang harus melakukan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan bersama dari lembaga UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Menurutnya, Raker merupakan suatu perencanaan dan suatu hal yang paling urgen terhadap pencapaian visi dan misi UIN Ar-Raniry di masa mendatang. Apalagi yang dibahas dalam raker tersebut bukan saja perencanaan untuk satu tahun ke depan, tetapi untuk lima tahun ke depan. Oleh sebab itu untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan perencanaan yang matang.
“Perencanaan adalah sangat urgen, ke depan perencanaan yang diinginkan di UIN Ar-Raniry sangat tergantung pada pikiran dan hasil rekomendasi peserta raker. Maksud dan tujuan raker ini adalah untuk menyamakan persepsi dan menemukan komitmen bersama terhadap perencanaan lima tahun yang akan datang,” kata Junaidi yang juga Kepala Biro AUPK UIN Ar-Raniry.
Ditambahkan, Selanjutnya pada raker akan dilakukan evaluasi terhadap capaian kerja terhadap tahun 2015 yang lalu sampai 2019, disamping juga akan menyusun rencana-rencana strategis, baik yang menyangkut dengan akademik, SDM, Administrasi keuangan, sarana dan prasarana serta menyangkut dengan kemahasiswaan dan kerja sama.
Raker yang dibuka oleh Rektor UIN Ar-Raniry tersebut berlangsung selama tiga hari, dihadiri oleh 90 orang peserta yang terdiri dari Rektor, para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Senat, Ketua Lembaga dan Ketua Pusat, Ketua dan Sekretaris SPI, Sekretaris Lembaga, Kepala Pusat dan UPT di Lingkungan UIN Ar-Raniry dan ketua Dharma Wanita UIN Ar-Raniry.
Panitia juga mengundang Direktur pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag, yang akan menyampaikan materi Kebijakan arah pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA dalam arahannya saat membuka Raker mengatakan, bahwa saat ini UIN Ar-Raniry telah berada di era daya saing regional dan akan menuju daya saing internasional, dan tantangan untuk itu pun semakin besar.
“Tantangan dalam kontektual sekarang di era teknologi generasi ke empat ini memaksa semua institusi berubah, termasuk pada institusi pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik dan lain sebagainya,” katanya.
Warul Mengatakan, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) termasuk UIN Ar-Raniry di dalamnya harus mempersiapkan diri disegala bidang secara mendasar, saat ini kita menyusun sebuah dokumen perencaan secara konprehensif untuk lima tahun mendatang yakni 2020 hingga 2025, konsep yang menjadi kuncinya adalah kecepatan.
Rektor menambahkan, untuk menuju daya saing pada tahun 2025, yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ialah pengembangan kurikulum yang bermuatan kualitas, pengembangan inovasi-inovasi dan mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam unpaya mendukung pendidikan yang berkualitas.
Hal lain yang juga penting menurut Warul adalah jejaring internasional, hal tersebut sangat diperlukan untuk menuju kampus berkelas internasional. “Kita jangan pesimis dengan sesuatu yang ada, kita harus optimis untuk menghasilkan yang terbaik, tentu dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas”.
“Kerja sama yang dilakukan di atas kertas harus diakhiri menjadi kerja sama yang proaktif, untuk memperkuat posisi UIN Ar-Raniry ditengah-tengah gerakan internasionalisasi universitas. MoU harus dibarengi dengan MoA, tindak lanjut yang sangat diperlukan saat ini,” imbuhnya.
Warul Walidin menegaskan, dalam Raker tersebut juga akan dibahas serta mendorong seluruh civitas akademika UIN Ar-Raniry dalam bekerja harus mengedepankan budaya kerja yang bersifat koordinatif, ini sangat penting demi kelancaran dalam melaksanakan tugas.
Rektor mengingatkan, bahwa inovasi menjadi kata kunci pengembangan kelembagaan di era revolusi industri generasi ke empat, setiap unit dan satuan kerja harus melakukan inovasi dan terobosan yang rasional dan realistik.
Warul juga menyampaikan beberapa penekanan kepada civitas akademika UIN Ar-Raniry, antara lain meneguhkan kembali jati diri UIN Ar-Raniry sebagai Pusat Tamaddun Islam yang kembali mengharumkan nama Aceh pada tataran nasional dan internasional, apalagi pada lembaga ini melekat predikat “Jantong Hate Rakyat Aceh”.
Diakhir sambutannya, Rektor mengajak bersama memperkuat kelembagaan dan sinergi antar lembaga internal, memperluas jejaring kerja sama baik dalam maupun luar negeri yang diiringi dengan tindak lanjut, peningkatan SDM dan insprastruktur yang modern.
Discussion about this post