MEDIAACEH.CO, Blangpidie – Kegiatan Public Hearling (Mudrah) pendidikan tahun 2019 yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Barat Daya (Abdya) di Desa Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot didapati banyak keluhan masyarakat setempat tentang kurangnya guru pengajar yang membuat minat murid menurun dan alat transportasi pelajar.
Menyangkut hal ini, Keucik (kepala desa) Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot, Munawar membenarkan pemandangan seperti itu terjadi di daerahnya, ada dua sekolah SDN yang siswanya berasal dari penduduk desanya kerab terlihat berkeliaran di luar sekolah pada jam sekolah lantaran guru pengajar tidak ada.
Menurut Munawar, imbas lain dari hal ini jika terus dibiarkan akan tidak baik juga bagi siswa dan wali murid, sebab, akan membuat minat belajar siswa menurun, juga akan ikut serta kontrol pengawasan wali murit terhadap anaknya. Kalau sudah demikian maka akan meningkat angka pengangguran dan para remaja yang terjerumus dalam hal yang tidak terpuji.
Munawar berpendapat, untuk menangani hal ini Perintah tidak boleh hanya melakukan evaluasi terhadap murid saja, akan tetapi sangat perlu juga dilakukan evaluasi terhadap guru pengajar. Guru pengajar, lanjutnya, harus bisa membuat suasana belajar mengajar bisa lebih hidup dan bisa menarik minat murid untuk fokus belajar sehingga dengan begitu dapat meningkatkan minat belajar para murid, serta dengan sendirinya timbul kepedulian wali murid untuk mengontrol anaknya ketika berada di sekolah.
“Kalau saya berpendapat, yang perlu di evaluasi dalam hal ini terutama di daerah saya, bukan saja terhadap siswa, tapi juga terhadap guru, kalau yang mengajar itu menarik (teknik mengajar) maka sesusah apapun yang diajarkan akan serius diserap oleh siswanya, juga tentu akan menambah minat belajar siswa yang turut dibarengi muncul kontrol dari orang tua,” kata Munawar, Kamis 28 Maret 2019 di Babahrot.
Jadi dalam hal ini, lanjut Munawar, guru harus standar dengan dosen yang mampu menyampaikan materi sampai kepada muritnya atau dapat dengan mudah dicerna oleh para siswa, dengan begitu maka dengan sendirinya tumbuh minat belajar siswa dan juga kontrol dari wali murid.”Jadi standar guru juga harus diperhatikan,”ujar Munawar.
Munawar menilai, dibandingkan dengan keadaan pendidikan dulu dengan sekarang sudah berbanding terbalik, dulu siswa belajar di alas tanah dan dinding seadanya bisa sukses, tapi sekarang dengan anggaran pendidikan yang besar malah minat belajar para siswa berkurang.
“Hal ini menurutnya lantaran yang banyak terlihat membangun fisik, bukan membangun karakter pendidik dan yang mendidik, jadi ini juga saya rasa sangat penting diperhatikan,” sebut Munawar.
Munawar berharap semua keluhan masyarakat yang disampaikan kepada MPD dapat ditanggapi sesegera mungkin oleh pemerintah daerah, sehingga pemandangan seperti itu tidak lagi terlihat didaerahnya dan didaerah lain di Abdya, sehingga dunia pendidikan Abdya kedepan lebih baik lagi.
“Tentu besar harapan kita semua keluhan warga ini segera ditanggapi, sebab ini merupakan jeritan rakyat, juga untuk memajukan dunia pendidikan Abdya kedepan,” tuturnya.
Discussion about this post