MEDIAACEH.CO, Abdya – Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Barat Daya (Abdya) menyerap aspirasi masyarakat pelosok desa dngan kegiatan Public Hearling (Mudrah) pendidikan tahun 2019.
MPD bertekat dapat meningkatkan aktifitas dan peran masyarakat dalam meningkatkan akses pendidikan yang merata, bermutu dan islami.
Tiga titik pelosok desa menjadi target kegiatan yang sudah digelar sejak awal Maret 2019 ini. Desa ini meliputi Desa Kaye Aceh, di Kecamatan Lembah Sabil, Desa Keude Baru Kecamatan Kuala Batee dan Desa Rukoen Damee Kecamatan Babahrot.
Pantauan mediaaceh.co, kegiatan ini terpantau sangat menarik antusias warga, ratusan warga ikut antusias dalam kegiatan ini, terlebih, pada kegiatan ini pihak MPD terlebih dahulu menjelaskan banyak hal tentang dunia pendidikan, peran masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan dan cara membentuk karakter anak agar dapat tumbuh besar menjadi sosok yang membanggakan dan terhindar dari sifat dan perbuatan tercela yang dapat merusak moral dan masa depannya.
MPD juga membuka sesi pertanyaan dan penyampaian keluh kesah agar dapat di tindak lanjuti demi kemajuan dunia pendidikan Abdya.
Ketua MPD Abdya, H. Darwis Abubakar kepada mediaaceh.co mengaku bahwa dari sekian banyak keluh kesah yang sudah mereka rangkum dari masyarakat tentang pendidikan, kekurangan guru menjadi isu yang kerab diterima pihaknya setelah melakukan kegiatan itu di tiga desa terpisah.
Menurutnya, keluhan ini merupakan hal yang bersifat segera untuk ditindak lanjuti, sebab, akan berakibat tidak baik bagi dunia pendidikan Abdya kedepan jika hal ini tidak diproitaskan, untuk itu maka perlu kita bangkitkan lagi selera pendidikan Abdya agar generasi penerus kedepan menjadi generasi penerus yang berpendidikan, bermutu dan islami.
“Sudah tiga titik desa pelosok di Abdya yang kami lakukan kegiatan ini, isu yang kerab kami temukan adalah tentang kekosongan guru pengajar, dan semua aspirasi masyarakat yang kami rangkum termasuk tentang kekosongan guru, kami harap menjadi proitas untuk segera ditindak lanjuti oleh pimpinan, sebab, merupakan jeritan masyarakat,” kata H. Darwis Abubakar, beberapa saat usai kegiatan Mudrah di Desa Rukoen Damee Kecamatan Babahrot, Selasa 26 Maret 2019.
Darwis mengatakan, masalah pendidikan wajib dipikirkan oleh semua elemen masyarakat, sehingga pada kegiatan tersebut pihaknya meminta masyarakat untuk menyampaikan segala hal yang mereka alami, sehingga, saat nanti keluhan itu ditangani oleh Pemerintah tidak terkesan satu-satu item, namun merata sesuai hal yang dikeluhkan.
“Kami meminta masyarakat pada setiap kegiatan ini untuk menyampaikan segala keluh kesah untuk kami catat dan menyampaikan kepada pimpinan, sebab memajukan pendidikan merupakan kewajiban kita bersama, bukan saja tugas Disdik, MPD, Pemkab, ulama saja, api semua kita bekerja sama,” katanya.
Discussion about this post