MEDIAACEH.CO, Abdya – Ketua DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Aceh Barat Daya (Abdya), Harmansyah, menilai Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Abdya telah melakukan pelanggaran fatal dalam pengusulan penerima bantuan untuk guru pengajian dari Dinas Syariat Aceh.
Harmansyah meminta Bupati Abdya untuk mencopot kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah setempat.
“Dengan mencantum nama PNS dan namanya sendiri, Saya menilai Kadis telah melakukan pelanggaran keras dan tindakan yang sangat tidak rasional,” kata Harmansyah, Selasa 26 Maret 2019.
Harmansyah menilai bahwa, tidak ada alasan nama seorang Kadis bisa masuk sebagai salah satu calon penerima bantuan guru pengajian dari instansinya sendiri, lantaran masih banyak orang lain di Abdya yang memenuhi syarat seperti yang diajukan provinsi untuk menerima bantuan itu.
“Seharusnya beliau dapat memberikan bantuan tersebut kepada orang yang tepat, yang selama ini sudah bekerja sebagai guru pengajian, bukan justru nama beliau dijadikan calon penerima, dan apapun alasannya kita menilai ini tidak masuk akal,” ujarnya.
Menurutnya, jauh hari sebelum surat bantuan itu diterima oleh dinas, dinas sudah harus memiliki daftar nama guru pengajian di Abdya, dengan begitu saat ada bantuan bisa langsung diusulkan dan pastinya tepat sasaran.
“Kalau sudah ada daftar kan tinggal usulkan saja, tidak seperti ini, masak nama kepala Dinas dan oknum pejabat dinas syariat islam, juga turut diusulkan sebagai penerima. Dimana logika berpikir beliau, ini sangat memalukan. Seharusnya beliau sebagai pembina guru pengajian di kabupaten, bukan justru sebaliknya mengusulkan nama beliau sebagai penerima,” cetusnya.
Persoalan ini, lanjutnya, adalah masalah sangat serius dan merusak citra pemerintah. Oleh, karena itu Pospera Abdya meminta kepada Bupati Abdya utnuk mencopot Kadis Syariat Islam dari jabatannya.
“Kami minta beliau harus diganti. Kita menginginkan Dinas Syariat Islam Abdya kita dipimpin oleh orang yang memiliki dedikasi yang baik dan tidak rakus, Karena, dinas syariat islam itu lembaga yang berhubungan dengan keumatan, tidak pantas beliau melakukan perbuatan tidak baik seperti itu,” tuturnya.
Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Abdya, Rajuddin SPd yang dimintai tanggapan terkait permintaan Pospera ini mengaku siap dan pasrah.
“Jabatan ini adalah amanah yang dititipkan dari Allah. Kalau memang jabatan itu diambil kembali ya tidak masalah,” ujar Kadis Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Abdya, Rajuddin singkat.
Discussion about this post