MEDIAACEH.CO, Abdya – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-VII di Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2019 ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini dikarenakan panitia memasukkan satu cabang perlombaan yang pertama kali dilaksanakan di pagelaran MTQ yakni cabang perlombaan Musabaqah Makalah Al-Quran (MMQ).
Panitia memasukkan perlombaan cabang ini bukan tanpa alasan, cabang ini ada di MTQ dengan tujuan agar menulis isi kandungan Al-Quran bisa menjadi budaya di masyarakat Abdya.
“MTQ tahun ini tentu terasa berbeda, selain Mesjid Agung sudah bisa digunakan untuk pelaksanaan pembukaan kegiatan dan satu cabang perlombaan, juga kita masukkan satu cabang perlombaan baru, yakni cabang Musabaqah Makalah Al-Quran (MMQ) atau terkadang disingkat M2Q,” kata Tgk. H. Aufa Safrijal, Lc. MA, Kabid Pengembangan Sumber Daya Syariat Islam (PSDSI), Minggu 17 Maret 2019.
Ia menjelaskan, dalam sejarah MTQ, MMQ adalah cabang termuda yang pertama sekali diperlombakan pada MTQ Nasional ke XXII dan itu berlangsung di Banten pada tahun 2008.
Lomba ini awalnya bernama Musabaqah Menulis Kandungan Al-Quran (M2KQ), kemudian berubah menjadi Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Quran (M2IQ), Kemudian berulah berubah nama menjadi MMQ hingga sekarang.
“Kita menggelar MMQ perdana di MTQ tahun ini bukan sekedar mengisi kekosongan cabang perlombaan, tapi ini juga agar menulis isi kandungan Al-Quran bisa menjadi budaya masyarakat Abdya,” ujarnya.
Tgk Aufa yang juga merupakan ketua IKAT Abdya mengaku sudah menyadari bahwa akan sedikit peserta yang akan mengisi absen nama peserta untuk cabang ini, terlebih memang pertama kali ada di MTQ.
“Dalam rapat saya memang bertekat agar MMQ di masukkan walau pesertanya kurang dan benar peserta hanya mencapai 5 orang mewakili 4 kecamatan, dari 9 kecamatan yang ada di Abdya. Ini juga jumblah yang lumanyan dan kedepan tentu kita harap bertambah,” ungkapnya.
Pihaknya bertekat, MMQ akan terus ditingkatkan di Abdya dengan menjalankan berbagai program pengkaderan mulai dari saat ini.
“Cabang MMQ ini akan terus kita tingkatkan dengan menjalankan berbagai program pengkaderan penulis makalah Al-Quran,” tutur Tgk Aufa.
MMQ ini diikuti oleh 5 peserta, yakni; Hissa Arfira (Lembah Sabil), Ade Karisma Yusna (Blangpidie), T. Akbar Maulana (Susoh), Cut Amira Putri (Susoh) dan Al-Jawahir (Jeumpa).
Lomba MMQ akan dinilai oleh dua dewan juri, Tgk H. Aufa Safrijal, dan Tgk Muhammad Yasin Jumadi. Lomba ini ditempatkan di MAN Blangpidie.
Discussion about this post