MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh dituntut untuk memiliki ciri khas saat bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri usai Pemilu mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Hukum dan Hubungan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr H Achmad Gunaryo, saat memberikan materi kuliah umum yang mengangkat isu Pengelolaan Perguruan Tinggi dalam Menyongsong Penyusutan Peran Negara di Aula Kampus setempat, Senin 11 Maret 2019.
Achmad Gunaryo yang juga Guru Besar UIN Walisongo Semarang menjelaskan, ciri khas yang dimaksud adalah ciri khas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Sehingga perguruan tinggi dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang kompetitif dan mampu membuka lapangan kerja secara mandiri dan bukan pencari kerja sebagai mana marak terjadi saat ini.
“Indikator keberhasilan perguruan tinggi itu tergantung cepat tidaknya alumni mendapat pekerjaan,” katanya.
Gunaryo mengatakan, perubahan menjadi IAIN merupakan tugas berat untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan lulusan yang mampu menjadi pembeda dimasyarakat. Gunaryo menjelaskan lulusan yang dilahirkan IAIN Meulaboh nantinya merupakan lulusan yang beda dengan lulusan perguruan tinggi lain.
Sehingga, setiap lulusan menjadi kebutuhan didunia kerja. Harus ada beda lulusan saat masih STAIN dengan lulusan IAIN Meulaboh nantinya.
“Jangan sampai, IAIN tapi rasa STAIN,” katanya.
Dalam kuliahnya, Gunaryo juga menjelaskan penyusutan peran negara dalam mengelola lembaga pendidikan tinggi merupakan tuntutan zaman yang harus dilakukan, dimana diera Reformasi Birokrasi yang sedang digalakkan pemerintah, menuntut lembaga Pendidikan untuk Mandiri dalam pengelolaan kelembagaan.
“Sehingga lembaga pendidikan diharapkan mampu menjadi memberikan layanan atas dasar prinsip Efisiensi dan Produktifitas,” katanya.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Dr. Innayatillah, mengatakan, keseriusannya dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas lulusan STAIN. Ia berpesan agar seluruh sivitas akademika tetap konsisten dan bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Inayatillah menjelaskan, apa yang disampaikan Achmad Gunaryo dalam kuliahnya sejalan dengan visi, misi, sasaran dan target capaian yang Ia rencanakan hingga 2023 mendatang. Dirinya optimis mewujudkan IAIN Meulaboh menjadi jantung hati rakyat Aceh, khususnya kawasan Barat-Selatan Aceh.
“Kehadiran Prof Gunaryo memantik semangat untuk membangun IAIN yang bermutu dan berkualitas,” katanya.
Discussion about this post