MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Sebagian petani di Kecamatan Lapang, Aceh Utara mulai beralih produksi pengolahan garam dengan cara integrasi. Untuk menghasilkan garam, air laut tidak lagi dimasak secara tradisional, namun ditampung dalam wadah plastik hingga mengering.
“Ini upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengatasi impor garam. Program ini disebut Pugar (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat). Di Kecamatan Lapang, sudah banyak yang menerapkan program ini, garam diproduksi dengan menggunakan plastik,” ujar Kabid Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Utara, Ramli kepada mediaaceh.co, Sabtu 9 Maret 2019.
Kata Ramli, metode tersebut akan membuat kualitas garam lebih tinggi dari pada memasak secara tradisional. “Di sini petani tidak lagi memasak air laut, seperti yang dilakukan selama ini. Jadi, air laut diambil dan ditampung pada sebuah waduk, kemudian diproduksi dengan menggunakan plastik,” ucapnya.
Ramli menyebutkan, metode pengolahan garam dengan cara integrasi sudah banyak dilakukan petani di Kecamatan Lapang melalui sebuah koperasi. “Tahun ini, kita juga tengah menggenjot program integrasi garam ini di Krueng Geukeuh, Kecamatan Dewantara. Tahun depan direncanakan untuk Kecamatan Seunuddon. Kita harapkan, program ini akan dapat mengatasi masalah impor garam dari luar negeri,” pungkas Ramli.
Discussion about this post