MEDIAACEH.CO, Calang – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin kembali menyambangi pondok pesantren di Kabupaten Aceh Jaya di sela Safari Kebangsaan X menyusuri Provinsi Aceh. Kali ini, pesantren yang disambangi adalah Pondok Pesantren Darunnizham, Tanoh Anou, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.
Di hadapan para ulama dan pengurus pesantren, utusan dari KH Ma’ruf Amin yakni KH Lukmanul Hakim menyampaikan fakta yang ada sesungguhnya di mana capres Joko Widodo (Jokowi) sangat mencintai umat islam.
“Bagaimana mungkin Jokowi memusuhi Islam kalau cawapresnya saja seorang ulama Islam? Pak Jokowi yang menetapkan Hari Santri. Membangun bank wakaf mikro di pesantren. Meresmikan Komite Nasional Keuangan Syariah yang dipimpin langsung Pak Jokowi. Bagaimana mungkin beliau benci Islam?,” ujar Lukmanul di lokasi, Rabu 6 Maret 2019.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyebut, semua fitnah soal Jokowi benci Islam adalah sama sekali tak benar. Sayangnya, selama ini Jokowi terlalu fokus bekerja sehingga fitnah yang dibiarkan itu kadung dipercaya sebagian masyarakat.
“Selama ini memang beliau tak melawan karena fokus bekerja. Mungkin beliau berpikir bahwa hasil kerjanya akan membuat orang takkan percaya fitnah itu. Tapi ternyata masih ada saja yang percaya. Sebab fitnah dijadikan sebagai komoditi politik oleh lawan politik beliau,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Lukman juga menyampaikan pemahaman kebangsaan yang dimiliki oleh Kiai Ma’ruf Amin. Sejak sebelum menjadi cawapres, Kiai Ma’ruf disebutnya sudah memiliki pemahaman bahwa Indonesia adalah ‘negara kesepakatan’.
“Bahwa kita seluruh warga negara Indonesia, sepakat tinggal bersama, walau dari berbagai suku bangsa, agama, dan bahasa. Bentuk kesepakatannya adalah Pancasila,” ujar dia.
Memahami ajaran Kiai Ma’ruf soal Indonesia sebagai negara kesepakatan lanut dia, menjadi kontekstual di tengah adanya gerakan yang ingin menggeser Indonesia menjadi negara agama.
“Mereka menyebut bahwa negara republik saat ini adalah negara thogut atau berhala. Demokrasi kita adalah thogut. Inilah yang kita luruskan lagi,” kata Lukman.
Sementara itu, Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya memang sengaja mendatangi berbagai pesantren atau disebut dayah, selama safari ke Aceh. Tujuannya untuk melihat potret sebenarnya masyarakat Aceh. Hal itu sesuai dengan perintah dari Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf meminta kami masuk ke dayah, jangan yang besar-besar. Supaya bisa melihat bagaimana kondisi Aceh yang sebenarnya,” kata Hasto.[]
Sumber: Okezone.com
Discussion about this post