MEDIAACEH.CO, Dodoma – Seorang legislator wanita di Parlemen Tanzania, Jackline Ngonyani, menyerukan pemeriksaan untuk memastikan seluruh legislator pria dikhitan. Dia minta semua rekan-rekan pria aggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) negara itu wajib sunat sebagai bagian dari pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
Ngonyani berpendapat wajib sunat untuk para legislator pria akan mengekang penyebaran virus tersebut. Menurutnya, bagi mereka yang belum disunat, maka harus segera disunat.
DPR atau Majelis Nasional Tanzania terdiri dari 350 anggota. Dari jumlah itu, 224 di antaranya adalah para legislator laki-laki.
Khitan pada pria dinilai membawa beberapa manfaat kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), khitan mengurangi risiko laki-laki heteroseksual terkena HIV hingga 60 persen. Alasan inilah yang digunakan Ngonyani untuk menyerukan rekan-rekan prianya disunat.
Seruan Ngonyani itu mendapat dukungan dari sesama legislator, Joseph Selasini. Argumen yang diajukan adalah bahwa negara tetangga, Kenya, yang dia klaim telah memperkenalkan aturan serupa di mana dan para anggota parlemen yang ditemukan belum disunat diwajibkan mejalaninya. Namun, klaim itu menyesatkan, karena tidak ada program seperti itu di Kenya.
Seruan wajib khitan itu juga memicu kritik dan penolakan. Seorang anggota parlemen, Joseph Kasheku, menentang seruan Jackline Ngonyani.
Dia mengatakan bahwa seruan seperti itu tidak sopan dan invasif. “Wanita yang disunat juga menyebarkan HIV…jadi jika kita akan memeriksa pria yang disunat, maka kita juga harus memeriksa anggota wanita untuk melihat apakah mereka telah menjalani FGM (female genital mutilation/khitan perempuan,” kata Kasheku.[]
Sumber: SINDOnews.com
Discussion about this post