MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menghimbau para lulusan Unsyiah untuk berpikir bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja, salah satunya dengan menggeluti bisnis kreatif. Hal ini disampaikan Rektor pada prosesi wisuda Unsyiah priode November 2018 – Januari 2019 di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu, 06 Februari 2019.
Kali ini Unsyiah mewisudakan sebanyak 1.028 orang. Di mana 23 orang di antaranya lulus dengan predikat pujian atau Cumlaude. Secara keseluruhan, jumlah alumni Unsyiah setelah upacara wisuda periode ini akan mencapai 124.369 orang.
Menurut Rektor, seiring dimulainya era revolusi industri 4.0 maka lulusan perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya mampu memahami bidang keilmuan mereka saja, namun juga dituntut untuk mampu mengelaborasikan, mengkolaborasikan, serta mengadaptasikan keilmuannya dalam berbagai bidang lain sehingga menghasilkan hasil karya yang tak biasa.
“Inilah yang dibutuhkan era ini, inovasi dan kreatifitas yang melewati batas kemampuan orang rata-rata. Jika dulu, yang dicari adalah the right man on the right place maka di era ini dibutuhkan the right man with the right plus,” kata Prof. Samsul.
Maka menurut Rektor, berbahagialah mahasiswa yang sempat aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan selama studi, karena mereka akan memiliki banyak kelebihan untuk beradaptasi dengan tuntutan zamannya.
Hasil studi menunjukkan bahwa kegiatan kemahasiswaan akan sangat membantu mahasiswa untuk membentuk softskill dan lifeskill mereka. Kedua jenis kompetensi ini dipercayai akan sangat dominan mempengaruhi kesuksesan seseorang di masa depan.
Sebab Rektor menilai, sebagian besar lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran adalah mereka yang softskill dan lifeskill-nya kurang bertenaga. Mereka tidak mampu melihat peluang besar meskipun sudah di depan mata.
Itulah sebabnya, angka pengangguran di Aceh, atau di Indonesia secara keseluruhan sulit untuk ditekan. Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh melaporkan bahwa jumlah angka pengangguran terbuka di Aceh hingga tahun 2018 lalu mencapai 154 ribu orang, bertambah sebanyak 4 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Unsyiah telah berupaya melalui berbagai cara untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan ke setiap mahasiswa. Di antaranya adalah dengan mendirikan UPT Keiwirausahaan dan Inkubator Bisnis. Salah satu produk bisnis kreatif dan inovatif yang merupakan bimbingan Inkubator Bisnis Unsyiah, yaitu produk Mak Rah Pireng, yang awal tahun ini berhasil menjadi juara II dalam Kompetisi Produk Inovatif Dunia, di London, Inggris.
Untuk itulah Rektor menekankan bahwa peluang untuk menggeluti bisnis bagi lulusan perguruan tinggi sangat terbuka. Cara berfikir serta berbagai kompetensi yang mereka peroleh saat studi akan membuat mereka menjadi pebisnis yang kreatif dan inovatif, berbeda dengan pelaku bisnis biasa.
Maka Rektor berharap, lulusan Unsyiah mampu membuka mata dan pikiran mereka dengan modal apa yang telah mereka dapatkan selama pendidikan, untuk berkreasi dan berinovasi, sehingga mereka tidak hanya akan menjadi penambah jumlah pengangguran saja.
“Salah satu peluang besar saat ini adalah menggeluti bisnis kreatif, yang mengkolaborasikan keilmuan, potensi lokal, dengan peluang dan kebutuhan pasar,” ujar Rektor.[]
Discussion about this post