MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Patut disyukuri, berbagai upaya perbaikan di jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh telahmembuahkan hasil. Mengiringi usianya yang ke-73, Kementerian Agama Aceh sukses menorehkan sejumlah prestasi dan secara khusus pada tahun 2018.
Kanwil Kemenag Aceh telah mampu menoreh prestasi gemilang di tingkat nasional, walau berbagai macam badai menghantam. Tapi berkat kerja keras, kerja nyata dan dedikasi sebagai dedikasi semua pihak, jajaran Kanwil Kemenag Aceh berhasil membuat lembaga ini semakin di perhitungkan.
Kakanwil Kemenag Aceh, Drs HM Daud Pakeh mengucapkan terimakasih untuk keluarga besar ASN Kemenag Aceh atas kinerjanya selama ini. Ia berpesan, teruslah bekerja untuk membangun lembaga. “Saya selalu mengingatkan jajaran kita semua untuk senantiasa bekerja ektra membangun lembaga dengan loyalitas dan integritas,” ujar Daud Pakeh.
Harus diakui, sejumlah prestasi terukir dan berbagai juara yang disabet ditingkat nasional di bawah Kepemimpinan Daud Pakeh sebagai Kakanwil Kemenag Aceh menjadikan nama Aceh harum di level nasional.
Raih Empat Prestasi Nasional
Mewujudkan Pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah cita-cita jajaran Kanwil Kemenag Aceh. Hal itu sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Wujudnya adalah melakukan pembinaan dan pembangunan bidang keagamaan, baik di sisi pendidikan, pelayanan Haji, pelayanan dib idang urusan agama Islam dan hal-hal lain yang terkait dengan tugas-tugas pokok Kemenag, sehingga menjadikannya sebagai lembaga yang mampu melayani dan menjawab persoalan ummat.
Pelan tapi pasti, itulah langkah nyata Daud Pakeh dalam memimpin Kementerian Agama Provinsi Aceh, tanpa banyak kata, ia membuktikan dengan kinerja. Akhirnya berbagai prestasi berhasil diraih Kemenag Aceh, baik tingkat daerah maupun nasional.
Menutup akhir tahun 2018, artinya sudah empat tahun Drs H M Daud Pakeh menakhodai Kemenag Aceh, yang dimulai sejak 2015. Sejumlah agenda dan terobosan sudah berhasil dilaksanakan.
Dalam arahannya, Daud Pakeh selalu memacu para ASN dan jajarannya untuk memberikan yang terbaik. Berbagai kebijakan ia lahirkan untuk mewujudkan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjadikan lembaga ini kian bersinar.
Berkat pemikiran, perjuangan, semangat dan tangan dingin Daud Pakeh dalam menahkodai Kemenag Aceh, lembaga ini sudah meraih empat penghargaan dari Menteri Agama RI yaitu, ditetapkan sebagai Satuan Kerja Provinsi Pencetak Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi Terbanyak 2018 dan penghargaan sebagai Kakanwil yang Memiliki Komitmen Tinggi dan Sukses Menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat Aliyah dan Tsanawiyah 2018.
Sementara pada 2017, Kanwil Kemenag Aceh meraih dua prestasi nasional yaitu, Kemenag Aceh ditetapkan sebagai Satker Serapan Anggaran 2017 tertinggi nomor 1 se-Indonesia dan Juara Umum pentas PAI Nasional 2017 yang berlangsung di Banda Aceh.
Salah satu terobosan Kanwil Kemenag Aceh lainnya, yaitu mampu membangun 20 Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan selama 2016 hingga 2018. Selama dua tahun ini, 20 gedung itu sudah berdiri di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Pembangunan yang menggunakan biaya Surat Berharaga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk itu sebagai upaya pengembangan Kantor Urusan Agama (KUA).
Pembangunan gedung baru itu dilaksanakan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga pelayanan dalam bidang keagamaan dapat berjalan maksimal.
“Untuk tahun ini, Kemenag Aceh membangun tujuh gedung Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan di beberapa Kabupaten Kota,” ujar HM Daud Pakeh.
Beberapa KUA yang sedang dalam pembangunan yaitu KUA Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), KUA Kecamatan Kuala Batee (Abdya), KUA Kecamatan Penanggalan (Subulussalam), KUA Kecamatan Batee (Pidie), KUA Kecamatan Bintang, (Aceh Tengah), serta KUA Kecamatan Sukajaya (Sabang).
HM Daud Pakeh menyampaikan, saat ini Kementerian Agama RI memang sedang mengenjot pembangunan. Mereka ingin merubah wajah dan menunjukkan peforma baru dalam meberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya yaitu melalui kantor KUA.
“Kita ingin merubah wajah KUA menjadi lebih baik, karena KUA merupakan ujung tombak Kementerian Agama, baik tidaknya itu sangat tergantung pada KUA, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujarnya.
Maka tidak berlebihan jika Daud Pakeh mengatakan KUA sebagai ujung tombak Kemenag, karena KUA bukan hanya sebagai tempat pendaftaran dan pelaksanaan nikah.
Tapi KUA memiliki fungsi lebih dari itu, yaitu sebagai tempat bimbingan manasik haji, tempat melakukan bimbingan nikah dan sekaligus tempat mencari berbagai solusi terhadap persoalan keummatan.
KUA merupakan perpanjangan tangan Kementerian Agama yang paling dekat dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Karena KUA hampir ada di semua kecamatan hingga ke pedalaman Aceh.
Selain itu, Daud Pakeh juga bersinergi dengan sejumlah pihak lainnya berhasil mendirikan tiga Ma’had Ali (Perguruan tingginya dayah) di Aceh. Ketiganya yaitu Mahad Ali Pesantren Malikussaleh, Panton Labu, Aceh Utara. Ma’had Ali Pesantren Mudi Mesra, Samalanga, Bireuen. Serta Ma’had Ali Darul Munawarrah Kuta Krueng, Ulee Gle, Pidie Jaya.
Kedepan, Kanwil Kemenag Aceh dengan bersinergi dengan lembaga lainnya seperti Dinas Pendidikan Dayah Aceh juga mendirikan Ma’had Ali di barat selatan Aceh, direncanakan akan berdiri di Labuhan Haji, Aceh Selatan.
Daud Pakeh mengatakan, masing-masing Ma’had ini harus memiliki spesifikasi dalam ilmu yang dipelajari. Jika Mudi Mesra fokus pada ilmu Fiqh dan Darul Munawarrah fokus pada Tafsir, maka nanti yang akan dibuka di barat selatan harus fokus ke ilmu tasawuf.
Menurutnya, kehadiran Ma’had Ali di Aceh sangat penting, karena dapat menghasilkan ulama dengan intelektual tinggi dan memiliki legalitas ijazah yang setara dengan lulusan perguruan tinggi. Sehingga nanti lulusan yang sudah memiliki basic ilmu agama yang kuat dapat masuk ke sejumlah lembaga. Sehingga mereka dapat berperan dalam membangun agama Islam.
Discussion about this post