MEDIAACEH.CO, Lhokseumawe – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyapa warga di Gampong Pusong Lama, Lhokseumawe, Jumat 25 Januari 2019.
SBY mengatakan, saat masih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Ia sering berkunjung ke Lhokseumawe. Bahkan dari Lhokseumawe lah ia menelepon semua tokoh Gerakan Aceh Merdeka untuk mewujudkan perdamaian.
“Kurang lebih tahun 2002, tujuh belas tahun yang lalu saya datang ke Lhokseumawe sebagai menteri untuk mencari jalan mengakhiri konflik, untuk menghadirkan perdamaian. Di tempat ini saya menelpon adinda Muzakir Manaf, kami masih berbeda. Pak Muzakir Manaf, Pak Hasan Tiro masih di sebelah sana. Tapi Allah menggerakkan hati kita semua. Dari tempat ini saya juga menelpon banyak tokoh yang waktu itu berbeda tempat karena sedang berselisih,” kata SBY saat bertemu warga di Gampong Nelayan Pusong, Lhokseumawe.
Saat menelepon tokoh GAM, Ia menyampaikan alangkah indahnya kalau bersatu kembali, mengakhir konflik yang sudah lama berlangsung, menimbulkan korban jiwa yang tidak dikehendaki.
Ia bahkan mengelilingi Aceh untuk mencari perdamaian, banyak rintangan dan halangannya, namun pihaknya tidak pernah menyerah. “Akhirnya Allah mengabulkannya, hadiah untuk Aceh dan Indonesia yang lulus ujian, tergerak hatinya untuk untuk bersatu kembali dengan persaudaraan. Itu sejarah!” ujarnya.
Meskipun perdamaian Aceh terwujud pada Agustus 2005, tapi prosesnya sudah dimulai 5 tahun sebelumnya. “Saya salah satu yang berjuang untuk meraih perdamaian,” kata SBY.
SBY datang ke Aceh dalam rangka ‘Tour De Toba-Seulawah’ selama lima hari. Tur melalui jalan darat tersebut dimulai dari Sumatera Utara dan melewati sepuluh kabupaten/kota.
Dalam tur itu, SBY didampingi istri, Ani Yudhoyono, putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono, Andi Malaranggeng, Anggota DPR RI asal Aceh, Teuku Riefky Harsya, Muslim, Ketua Demokrat Aceh, Nova Iriansyah, para pengurus dan anggota DPRA dari partai Demokrat.
Discussion about this post