MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ahmad Dadek mengatakan, kegiatan semburan lumpur gas yang terjadi di Gampong Tanjong Meunye, Kecamatan Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Aceh pada Rabu (23/01), murni karena adanya shallow gas atau gas dangkal.
Hal itu berdasarkan hasil laporan tim yang turun ke lokasi kejadian, bahwa kejadian itu murni diakibatkan oleh adanya shallow gas atau gas dangkal atau gas rawa yang ada di lokasi.
“Hasil tes material mengindikasikan tidak mengandung gas alam atau minyak bumi sebagaimana yang diduga oleh publik,” kata Dadek di Banda Aceh, Jumat 25 Januari 2019.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap tenang, dan sementara waktu tidak mendekat pada titik semburan atau tidak melewati garis polisi yang telah dipasang.
“Ini berlaku sampai dengan lokasi tersebut dinyatakan benar-benar aman yang diperkirakan lebih kurang dalam waktu 1 minggu ke depan,” ungkap Dadek.
Sebelumnya, tekanan semburan gas ini berasal dari resevoar gas dangkal atau biasa disebut gas rawa yang biasanya memiliki luas reservoar yang terbatas dan bukan berasal dari reservoar Arun atau South Lhoksukon yang merupakan resevoar Pertamina Hulu Energi.
Semburan seperti ini biasanya akan berakhir seiring dengan waktu.
Hal seperti ini pun sering terjadi di wilayah Aceh karena banyaknya gas-gas dangkal yang terjebak di bawah tanah atau rawa dan ketika penggalian dilakukan akan terjadi semburan.
“Kita imbau warga untuk mengurus izin jika melakukan pengeboran dan lainnya,” pungkas Dadek.[] Sumber: Gatra.com
Discussion about this post