MEDIAACEH.CO, New Delhi – Pihak kepolisian di India timur mengatakan seorang gadis remaja menjadi korban pembunuhan demi kehormatan. Ia dibunuh dan tubuhnya dimutilasi oleh keluarganya.
Mayat dari gadis berusia 16 tahun dari Gaya, sebuah kota di negara bagian Bihar, ditemukan pada hari Minggu lalu. Foto-foto mayatnya yang dimutilasi secara luas dibagikan di media sosial bersama dengan klaim dia telah disiram asam. Aksi kejam ini memicu protes dan menyalakan lilin di kota itu.
Pembunuhan brutal di wilayah terpencil salah satu negara bagian termiskin di India itu lantas dibandingkan dengan pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswa di Delhi pada tahun 2012 yang menggerakkan gerakan perempuan dan menyebabkan demonstrasi nasional atas kekerasan seksual.
Di Bihar, keluarga gadis itu mengklaim dia diperkosa dan dibunuh. Pihak kepolisian bekerja lambat dalam mencarinya sejak dia dilaporkan hilang pada 28 Desember. Tetapi pada hari Kamis pihak berwenang mengatakan mereka percaya keluarga gadis itu bertanggung jawab atas kematiannya.
“Ini adalah kasus pembunuhan demi kehormatan,” kata kepala polisi Gaya, Rajiv Kumar Mishra.
“Gadis itu kawin lari dengan seseorang pada 28 Desember dari rumahnya di Patwa Panchayat tetapi kembali setelah tiga hari. Ini membuat orang tua marah, yang merencanakan pembunuhan berdarah dingin dengan bantuan seorang teman tukang daging,” jelasnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat 11 Januari 2019.
Ia mengatakan hasil post-mortem telah mengesampingkan pemerkosaan dan saudara perempuan gadis itu mengatakan kepada polisi bahwa dia terakhir melihatnya dengan tukang daging pada tanggal 31 Desember.
“Setelah merekonstruksi tubuh, kami memanggil orang tua ke kantor polisi beberapa kali untuk mencatat pernyataan mereka, tetapi mereka membuat alasan yang lemah dan tidak muncul,” kata Mishra, menurut Hindustan Times.
“Upaya meragukan mereka untuk lolos dari interogasi semakin menguatkan kecurigaan kami. Sementara itu kami memeriksa tukang daging yang menceritakan seluruh kejadian,” ungkapnya.
Mishra mengatakan kawin lari dihukum berat di daerah itu dan penduduk setempat membekukan siapa saja yang menikah tanpa sanksi keluarga dan komunitas mereka.
Media India melaporkan serangkaian pembunuhan besar-besaran setiap tahun yang dilakukan pria dan wanita yang menikah karena menentang kasta, agama, atau adat istiadat komunitas mereka.
Ada 69 pembunuhan demi kehormatan di India pada 2016 menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional negara itu, tahun terakhir yang datanya tersedia. Namun para aktivis mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi, diperburuk oleh nilai-nilai patriarki yang mendalam dan keterikatan yang melekat pada kasta.
Sumber: SINDOnews
Discussion about this post