MEDIAACEH.CO, Jakarta – Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DKI Jakarta Dahlia Umar menyatakan, Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) baik parpol maupun calon perseorangan (DPD) yang diumumkan KPU DKI, menimbulkan sejumlah pertanyaan. Penyebabnya, di laporan tersebut, banyak peserta pemilu yang menyatakan nihil atau nol sumbangan dana kampanye.
“Ini harus jadi perhatian masyarakat dan Bawaslu DKI untuk memastikan integritas, kejujuran dan transparansi calon peserta pemilu terkait keuangan dana kampanye mereka,” ujar Dahlia, Minggu 6 Januari 2018.
Dahlia menyebut, sejumlah nama caleg DPD DKI, tercatat nol rupiah sumbangan dana awal kampanye. Mereka adalah Agus Salim, Endang Widuri, Soemantari Muntoro, Susan Suryani, Sumaryono Suhandi dan Silviana Murni.
Sedangkan untuk partai, PKB, Gerindra, Nasdem, Garuda, Berkarya, PPP, PAN, Demokrat dan PBB tercatat masih nol rupiah sumbangan dana kampanye.
Menurut Dahlia, peserta pemilu 2019 baik parpol maupun DPD di DKI Jakarta terkesan t idak jujur menyangkut persoalan dana kampanye.
“Padahal mulai ditetapkannya DCT, tidak sedikit para caleg telah kampanye, bahkan ada yang memasang bilboard dan tatap muka atau pertemuan terbatas yang seluruhnya memakan biaya,” terangnya.
Caleg, lanjut mantan anggota KPU DKI ini, seharusnya mencatat semua pembiayaan pribadi kampanye sebagai bentuk sumbangan pribadi dan mencatat sumbangan pihak lain apabila dalam kampanye ada kegiatan atau komponen yang dibiayai pihak lain.
Dia meminta KPU dan Bawaslu DKI memastikan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye sudah sesuai aturan. Dia juga meminta semua caleg baik dari parpol maupun calon DPD terbuka dan jujur terhadap sumber dana kampanyenya.
“Saya mengajak masyarakat aktif mencermati laporan sumbangan dana kampanye yang disampaikan kepada peserta pemilu khususnya di DKI Jakarta,” ujarnya.[]
Sumber: Liputan6.com
Discussion about this post