MEDIAACEH.CO, Washington – Amerika Serikat (AS) memperingatkan Iran untuk tidak melakukan peluncuran kendaraan antariksa dan menguji coba peluru kendali (rudal). Namun, Teheran menolak peringatan tersebut dengan alasan tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Peringatan dari Washington disampaikan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo. Dia mengeluarkan peringatan pada hari Kamis terkait upaya Teheran untuk melakukan peluncuran roket ruang angkasa.
Pompeo mengatakan peluncuran itu akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena menggunakan teknologi rudal balistik.
Menurut Pompeo Iran berencana untuk meluncurkan tiga roket yang disebut sebagai Space Launch Vehicle (SLV) dalam tiga bulan ke depan. Peluncuran itu, kata dia, menggabungkan teknologi yang hampir identik dengan apa yang digunakan dalam rudal balistik antarbenua.
“Amerika Serikat tidak akan tinggal diam dan menyaksikan kebijakan destruktif rezim Iran menempatkan stabilitas dan keamanan internasional dalam bahaya,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyarankan rezim untuk mempertimbangkan kembali peluncuran provokatif ini dan menghentikan semua kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik untuk menghindari isolasi ekonomi dan diplomatik yang lebih dalam,” lanjut pernyataan diplomat Amerika itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (4/1/2019).
Pompeo mengatakan peluncuran roket itu akan melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB, yang mendukung kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). Kesepakatan itu menyerukan Iran untuk tidak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir, tetapi tidak secara eksplisit melarang kegiatan tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menolak peringatan itu. Melalui Twitter, Zarif menegaskan bahwa peluncuran kendaraan antariksa tes rudal Iran tidak melanggar Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.
“AS berada dalam pelanggaran materi yang sama, dan sebanyak itu tidak dalam posisi untuk memberi kuliah siapa pun di atasnya,” balas Zarif.
Wakil Menteri Pertahanan Iran Jenderal Qassem Taqizadeh pada akhir November lalu mengatakan bahwa Iran akan segera meluncurkan tiga satelit ke luar angkasa yang dibuat oleh para ahli dalam negeri.
Teheran telah berulang kali menolak tuduhan Washington tentang uji coba rudal balistiknya. Teheran menyangkal memiliki rudal yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir.
AS sendiri pada tahun lalu keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Setelah “mengkhianati” kesepakatan itu, Washington menerapkan kembali sanksi besar-besaran yang bertujuan melumpuhkan ekonomi Iran.
Negara-negara Eropa sampai saat ini masih mempertahankan kesepakatan nuklir Iran 2015. Negara-negara Eropa juga mencatat bahwa Iran masih mematuhi kesepakatan itu meski menyampaikan keprihatinan tentang program rudal Teheran.
Sumber: SindoNews
Discussion about this post