MEDIAACEH.CO, Banda Aceh– Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran pemukiman, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) meminta masyarakat untuk memeriksa instalasi listrik di rumah secara rutin.
Kepala Pelaksana BPBA Ahmad Dadek mengatakan, angkat kebakaran di Aceh masih tinggi di tahun 2018 dengan jumlah kejadian sebanyak 143 kali. Hal itu juga menempatkan, kejadian kebakaran pemukiman sebagai bencana yang paling banyak terjadi di Aceh.
Menurutnya, kebakaran pemukiman paling banyak terjadi di Aceh Besar sebanyak 18 kali kejadian, Aceh Tenggara 7 kali dan Aceh Barat sebanuak 6 kali kejadian. Kebakaran Hutan dan Lahan juga masih banyak terjadi di Aceh Besar, Aceh Tengah dan Aceh Barat.
Dadek meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah berumur di atas 5 tahun. Pasalnya penyebab kebakaran yang paling sering terjadi adalah akibat korsleting listrik.
“Sebenarnya kebakaran pemukiman hanya dapat diminimalkan dengan
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat misalnya dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah
tua yang menjadi sebab utama kebakaran,” kata Ahmad Dadek kepada awak media dalam konferensi pers, Selasa 2 Januari 2018 di aula BPBA.
“Sedangkan penyebab lainnya adalah perlu kewaspadaan dalam mengelola sumber panas di rumah tangga seperti mematikan kompor dan
barang-barang eletronik yang harus diawasi dengan baik,” katanya lagi.
Berdasarkan data kebencanaan, telah terjadi 294 kali bencana di Aceh sepanjang 2018. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 848, 2 Milyar.
Bencana yang paling banyak terjadi yaitu kebakaran pemukiman sebanyak 143 kali kejadian, disusul oleh puting beliung 93 kali, banjir genangan 90 kali dan kebakaran hutan dan lahan sebanyak 44 kali kejadian.
BPBA mencatat, bencana alam meningkat secara signifikan sebesar 64% dari tahun 2017 dengan jumlah kejadian bencana sebanyak 185 kejadian.
Discussion about this post