MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Sudah tak dapat dipungkiri bahwa rokok memang memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain rokok juga, kita tahu bahwa pada umumnya harus menjauhi makanan yang tinggi gula dan lemak karena mereka juga bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Tetapi sekarang kita memiliki gagasan dan faktor lain yang dapat memengaruhi kesehatan, dan hal ini sayangnya masih di luar kendali kita, yakni depresi dan kegelisahan.
Dilansir dari Okezone.com, Kamis 27 Desember 2018, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di University of California San Francisco, depresi dan kecemasan bisa berbahaya bagi kesehatan Anda, bahayanya sama seperti merokok atau mengalami obesitas.
Dr Andrea Niles dan Dr. Aoife O'Donovan, menganalisis data lebih dari 15.000 orang dewasa, 16 persen menderita tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi, 31 persen mengalami obesitas dan 14 persen adalah perokok. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat depresi,kecemasan, atau kegelisahan yang tinggi lebih berisiko untuk terkena penyakit jantung atau penyakit fisik lainnya.
Kemungkinan mereka memiliki dan menderita penyakit jantung meningkat sebesar 65 persen, dan kemungkinan mereka mengalami stroke meningkat 64 persen, mereka juga mungkin mengalami tekanan darah tinggi sekira 50 persen lebih tinggi dan risiko mengembangkan arthritis meningkat sebesar 87 persen.
O'Donovan mengatakan “bahwa peluang ini mirip dengan orang-orang yang merokok atau mengalami obesitas.” Dan, dalam beberapa kasus, mereka yang mengalami depresi dan gelisah kondisinya mungkin lebih buruk. ” Arthritis, kecemasan tinggi dan depresi tampaknya memberi risiko lebih tinggi daripada merokok dan obesitas,” tambahnya.
Menurut National Institute of Mental Health, satu dari lima orang dewasa atau 43,8 juta orang telah mengalami penyakit mental dan penyakit mental yang paling umum adalah depresi dan kecemasan. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi tidak berkorelasi dengan setiap kondisi. Misalnya, risiko kanker tidak meningkat atau berdampak sama sekali.
“Temuan kami sejalan dengan banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa tekanan psikologis bukanlah prediktor kuat dari banyak jenis kanker,” kata O'Donovan.
Namun, itu berarti kita harus tetap menjaga diri kita baik secara mental dan fisik di setiap saat.[]
Discussion about this post