MEDIAACEH.CO, Jakarta – Tsunami Anyer menyisakan duka pada masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali dengan dunia hiburan Tanah Air.
Empat orang anggota keluarga besar grup musik Seventeen menjadi korban dalam bencana yang terjadi pada Sabtu malam lalu. Mereka adalah pemain bass, Muhammad Awal Purbani, road manager, Oki Wijaya, drummer, Andi, serta sang gitaris, Herman Sikumbang.
Sebelum meninggal, rupanya sang gitaris, Herman sempat menciptakan lagu yang didedikasikan untuk almarhum Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Lagu yang berjudul ” Kemarin” itu memiliki lirik yang sangat mengena sebagai pengingat kepergian Gus Dur.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Kerja, Hanif Dhakiri, lagu tersebut diberikan untuk haul Gus Dur pada 17 Desember 2018 lau.
“GUSDUR-&-HERMAN. Lagu “Kemarin” karya @hermanseventeen & dinyanyikan @ifanseventeen ini dikirim ke saya oleh Herman sehari sebelum Haul Gus Dur yang diselenggarakan @dpp_pkb pada 17 Des lalu di Balai Sarbini, Jakarta,” ujar Hanif dalam akun Instagramnya, Senin 24 Desember 2018.
Lagu berjudul “Kemarin” juga dilengkapi dengan video yang keseluruhan gambarnya menampilkan wajah Gus Dur.
“Videonya akan ditayangkan saat Haul yang dihadiri Presiden @jokowi dan dirangkai dengan Pembekalan Caleg PKB. Tak disangka, lagu untuk mengenang Gus Dur itu ternyata juga untuk mengenang dirinya yang menyusul Gus Dur ke surga Allah SWT. Selamat jalan Herman. Selamat jalan sahabatku,” ucap dia.
Salah satu putri Gus Dur pun turut berkomentar dengan lagu ciptaan Herman itu. Meski demikian, ia tidak mengetahui apakah benar lagu tersebut diciptakan khusus untuk mendiang sang ayah.
“Ada yang mengatakan lagu berjudul “Kemarin” karya Herman Sikumbang personil band Seventeen ini adalah lagu untuk mengenang Gus Dur. Benar atau tidaknya, mungkin kita tidak akan pernah tahu,” tulis Yenny dalam akun Instagramnya @yennywahid.
“Namun yang pasti, saat ini @hermanseventeen telah menyusul Gus Dur untuk bertemu dengan Sang Khalik. Selamat jalan, Dik. Semoga kau tenang dialam sana,” ungkapnya.
Duka cita masih sangat terasa pasca tsunami yang menyapu kawasan pantai di Pandeglang, Serang, Banten dan kawasan Lampung Selatan. Duka mendalam dirasakan grup band Seventeen yang kehilangan beberapa personilnya.
Rasa sedih semakin tak terkira saat pasangan yang kita cintai menjadi korban amukan tsunami itu.
Perasaan itulah yang dirasakan oleh Juliana Moechtar, istri gitaris band Seventeen Herman Sikumbang. Sang suami yang menjadi pengisi acara Family Gathering di Tanjung Lesung Anyer turut menjadi korban meninggal dunia pada malam nahas itu.
Dalam mengungkapkan rasa sedihnya, Juliana mengunggah kenangannya bersama sang suami. Ia menceritakan, beberapa bulan sebelumnya, Herman selalu memainkan lagu ciptaannya berjudul “Kemarin” . Lagu ini menceritakan kisah seseorang yang telah pergi.
“K e m a r I n … sedih hati saya saat mendengar lagu ini,” tulis Juliana yang juga berprofesi sebagai pemain sinetron tersebut.
Menurut Juliana, lagu tersebut merupakan karya terakhir yang diciptakan suaminya. Beberapa bulan terakhir mendiang selalu memainkan lagu tersebut saat duduk di kursi tamu di rumah.
“Dia selalu menyayi kan lagu ini, Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih,” tulis Juliana di akun Instagramnya.
Meski demikian, Juliana mencoba menguatkan diri dengan mengatakan jika dia sudah ikhlas dengan kepergian suaminya yang biasa ia panggil Han.
“Hun iklas Han, hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik,” ujarnya.
Dia mengatakan akan selalu berusaha kuat untuk anak-anaknya. Tak lupa Jualiana akan selalu mendoakan sang suami agar tetap di alam yang berbeda. “Han hrs tenang disana ya,” ucap dia.
Sesekali Juliana mengingat momen ketika sang suami hendak pergi untuk manggung di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang. Tak biasanya Juliana memberikan ciuman hangat yang selama ini tak pernah dilakukan Herman.[] Sumber: Dream.co.id
Discussion about this post