MEDIAACEH.CO, Washington – Panggilan telepon yang dilakukan Presiden Turki, Tayyip Erdogan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengenai situasi di Suriah disebut-sebut penyebab mundurnya Menteri Pertahanan AS, James Mattis.
Menurut seorang sumber di pemerintah AS, panggilan telepon itu dilakukan pada tanggal 14 Desember, hanya sehari setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu setuju untuk meminta kedua presiden membahas ancaman Erdogan untuk memulai operasi militer terhadap milisi Kurdi yang didukung AS di Suriah.
Sumber mengklaim bahwa Trump, yang sebelumnya meyakinkan mitranya dari Turki untuk tidak menempatkan pasukan AS dalam bahaya, melakukan putar balik, sehingga berpihak pada Erdogan. Sementara Pompeo, Mattis, dan pejabat keamanan nasional lainnya mencoba untuk menghalangi.
“Poin pembicaraannya sangat tegas. Semua orang mengatakan mundur dan mencoba menawarkan (Turki) sesuatu yang merupakan kemenangan kecil, mungkin memegang wilayah di perbatasan, sesuatu seperti itu,” kata sumber itu, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Sputnik pada Minggu 23 Desember 2018.
Erdogan diduga mengingatkan Trump bahwa dia beberapa kali mengatakan, bahwa satu-satunya alasan pasukan AS untuk mempertahankan kehadirannya di Suriah adalah untuk menghancurkan ISIS dan kelompok teroris itu telah hampir sepenuhnya dikalahkan.
Menurut sumber itu, Trump segera meminta Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton untuk menjelaskan mengapa pasukan Amerika tetap berada di Suriah jika kata-kata Erdogan benar.
Bolton konon mengatakan, bahwa poin presiden Turki telah didukung oleh Mattis, Pompeo, utusan khusus AS untuk Suriah, Jim Jeffrey dan utusan khusus untuk koalisi anti-ISIS, Brett McGurk, yang mengklaim bahwa teroris hanya mempertahankan satu persen dari wilayah mereka.
Trump, menurut sumber itu, berjanji untuk mundur, meninggalkan Bolton dan Erdogan dalam keadaan terkejut. Meskipun Erdogan memperingatkannya agar tidak melakukan penarikan dengan tergesa-gesa, Trump menegaskan kembali bahwa ia akan memenuhi janjinya saat pembicaraan mereka berakhir.
Seperti diketahui, Mattis secara tiba-tiba mengundurkan diri, pada hari Jumat lalu, setelah berbeda pendapat dengan Presiden Donald Trump terkait kebijakan luar negeri.
Kebijakan Trump yang mengejutkan antara lain penarikan pasukan AS dari Suriah dan Afghanistan. Pengumuman pengunduran diri Mattis itu dilakukan melalui surat pada Trump dengan menyebut semakin besarnya perbedaan antara keduanya. [] Sumber: SindoNews
Discussion about this post