MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Panwaslih Aceh Utara menggelar rapat konsolidasi dan apel siaga bagi 81 panitia pengawas kecamatan (Panwascam) dan 852 pengawas pemilu gampong (PPG) di GOR Kecamatan Lhoksukon, Minggu, 23 Desember 2018. Selain diperjelas tugas pokok masing-masing, Panwaslih juga menginformasikan sejauh mana tahapan Pileg dan Pilpres yang berjalan saat ini.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, melalui Kapolsek Lhoksukon AKP Teguh Yano Budi dalam kata sambutannya mengatakan, “Dalam pemilihan ini, kitalah yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengawasi jalannya pemilu. Kitalah yang memelihara suara dari masyarakat, untuk dijaga bukan dinodai. Kami pihak kepolisian berada di belakang PPL untuk menjaga netralitas pemilu. PPL tidak usah ragu, semua dilindungi oleh hukum. Tidak ada yang kebal terhadap pelanggaran hukum.”
Teguh juga meminta PPL untuk menghindari penggunaan berita hoax. “Jangan suka meneruskan apabila ada berita-berita yang masuk ke PPL, jangan nantinya berita itu bersumber dari PPL. Apabila menerima berita yang kebenarannya belum jelas, secara agama menyebarkan berita bohong itu dosa, ada konsekuensinya secara hukum.”
“Rekan-rekan di sini telah diberikan honor sesuai, jangan berpikir nanti ada tambahan dari partai A, partai B. PPL harus Netral, kami dari TNI-POLRI siap mengamankan pemilu. Polri tidak memihak kemana pun. Kalau PPL memihak berarti sudah bermain. Jangan sampai PPL jadi pelaku saat diperiksa. Jalankan tugas dan tanggung jawab kita. Namanya aja Panwaslu, tidak ada keberpihakan disitu. Jangan takut ada intimidasi, sampaikan ke kami pihak kepolisian. Kami menindak tegas,” ujar Teguh.
Ditambahkan, “Kita mendapatkan gelar terbaik di pemilu kemarin, jangan sampai gelar tersebut hilang. Terakhir, sampaikan kepada teman-teman kita yang ikut menjadi calon harus siap kalah. Jangan sampai mereka kalah membuat tindakan di luar prosedur hukum,” tukas AKP Teguh Yano Budi.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Aceh Utara, Yusriadi dalam sambutannya menyebutkan, keberadaan PPG dapat berperan penting untuk mengawal tahapan pemilu. “Kita sudah siap mengawasi Pemilu 2019. Logistik sudah masuk di level kabupaten. Mungkin di awal bulan Maret didistribusikan ke kecamatan, minimal tiga hari sebelum hari 'H'. Nantinya PPG akan memverifikasi jumlah logistik yang sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Dalam pengawasan kampanye, lanjutnya, membutuhkan konsepsi dan energi dari semua pelaksana pemilu. “Jangan pernah kita digoda dan jangan pernah kita menggoda. Kita bisa tersenyum dengan siapa saja karena kita berada dalam posisi netral. Jumlah surat suara dan suara bisa bertambah jika tidak ada keterlibatan pengawasan kita. Jangan buat peserta politik ‘teuade’ karena penyelenggara pemilu tidak netral,” tutup Yusriadi.
Discussion about this post