MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Penemuan jasad korban tsunami di Lamseunong, Kajhu, Aceh Besar terus bertambah. Hingga petang ini, Rabu 19 Desember 2018 diperkirakan jumlah jenazah yang ditemukan sejumlah 45 kantung jenazah.
45 jenazah tersebut terdiri dari 20 perempuan dan 25 laki-laki. Empat jenazah telah terindentifikasi berdasarkan temuan kartu identitas di lokasi penemuan jenazah.
Jenazah yang teridentifikasi yakni Mariam Husin warga Ule Jurong Baroh, Simpang Tiga, Sigli (KTP Merah Putih), Sri Yunida SH, wanita warga, Sei Karang tgl 080667, Faizal Reza Idi 130481 mahasiswa, Burhanuddin warga Lambada Lhok, Kecamatan Baitusalam.
“Sri Yunida akan diambil oleh keluarganya,” ujarnya.
Diperkirakan, lokasi penemuan mayat tersebut adalah kuburan masal korban tsunami 2004 silam. Kuburan tersebut diduga kuat digali oleh para relawan yang mengevakuasi korban tsunami kala itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ahmad Dadek mengatakan, jumlah kantung jenazah diperkirakan akan terus bertambah. Satu unit alat berat juga telah dikerahkan ke lokasi penemuan untuk terus menggali.
Menurutnya, lokasi kuburan tersebut tidak diketahui warga mengingat 85 % warga setempat menjadi korban tsunami sementara warga yang selamat telah mengungsi ke kampung lain.
“Daerah tersebut merupakan salah satu daerah terparah dampak gempa dan tsunami dan hanya sekitar 15% warga yang tersisa dan mengungsi ke daerah lain,” ujarnya.
Menurut Dadek, seluruh jenazah yang ditemukan akan dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
“Perangkat desa sekitar seluruh jenazah korban tsunami itu akan dikafankan dan akan dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Kajhu,” ujarnya.
Sementara itu seorang warga, Muhammad Yahya (73 tahun) mengaku, lokasi penemuan jenazah tersebut awalnya adalah kebun kosong yang telah ditinggal oleh pemiliknya.
“Pemilik kebunnya sudah meninggal kemudian jadi milik anaknya,” katanya.
Yahya tidak menyangka, jumlah jenazah yang ditemukan terus berambah.
“Saya tidak menyangka akan banyak sekali, awalnya cuma dua mayat,” ujarnya.
Discussion about this post