MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Yayasan HAkA mengajak masyarakat menjaga Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di acara Car Free Day yang akan diadakan di Banda Aceh pada Minggu, 16 Desember 2018. Acara ini mengundang semua kalangan dimulai dari pihak pemerintah setempat, pemerhati lingkungan, dan masyarakat Banda Aceh dengan tema “Selamatkan Kawasan Ekosistem Leuser”.
Acara kali ini bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya Kawasan Ekosistem Leuser dalam menyediakan fungsi lingkungannya untuk keberlangsungan hidup sekitar 4 juta masyarakat Aceh di sekitar KEL.
“Kawasan Ekosistem Leuser merupakan Kawasan Strategis Nasional karena fungsi lingkungannya. Sangat penting menjaga KEL karena fungsinya yang menyediakan air dan udara bersih, juga untuk mitigasi bencana alam, erosi, penanggulangan hama dan penyerapan karbon (perubahan iklim),” ujar Farwiza Farhan, ketua Yayasan HAkA, Minggu 16 Desember 2018.
Acara ini juga diramaikan oleh maskot satwa kunci yang berada di KEL seperti gajah, harimau dan badak sumatera.
“KEL merupakan tempat terakhir didunia dimana gajah, orangutan, harimau dan badak sumatera hidup bersama di alam. Tempat ini merupakan harapan terakhir kita untuk melestarikan satwa-satwa tersebut. Jika KEL terus dihancurkan dengan pembukaan lahan untuk perkebunan, pembangunan industri dan pembukaan jalan, maka sangat besar kemungkinan mereka akan punah,” ujar Farwiza.
Saah satu band ternama Aceh, Apache13, turut tampil di acara Car Free Day tersebut. Para peserta juga diajak untuk mengikuti senam gembira, talkshow, bazaar umum, lomba mewarnai, donor darah, dan ngopi bareng.
“Kami sadar tidak banyak masyarakat, khususnya Banda Aceh, yang tahu apa itu KEL, sehingga kami tergerak untuk memperkenalkan bentang alam yang luar biasa ini ke masyarakat luas di Car Free Day Banda Aceh, dimana masyarakat berkumpul bersama keluarga,” kata Farwiza.
Farwiza mengatakan masyarakat Aceh sudah berabad-abad hidup berdampingan menggantungkan hidupnya pada Kawasan Ekosistem Leuser. Nenek moyang kita hidup karena air dan udara yang disediakan oleh Leuser. Mereka turut melestarikan Leuser agar anak cucunya bisa melanjutkan hidup dengan sejahtera dan sehat.
“Sekarang adalah giliran kita untuk menjaga Leuser, untuk anak cucu kita ke depannya,” Farwiza.
Pada acara ini, panitia menganjurkan para peserta untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai dengan membawa botol minum sendiri dan membawa kotak bekal untuk jajan. Panitia juga menyediakan air minum gratis untuk peserta yang membawa botol minum sendiri.[]
Discussion about this post