MEDIAACEH.CO, Banda Aceh– Penyanyi Aceh Cut Aja Riska menilai pagelaran teater The Spirit of Aceh berdampak positif untuk melestarikan hikayat Aceh. Teater yang diadaptasi dari Hikayat Prang Sabi itu berlangsung selama dua malam sejak 7-8 Desember 2018 di aula Taman Budaya Banda Aceh.
Menurut pelantun tembang Do Da Idi itu, melalui teater yang dikemas dengan begitu apik akan dapat menarik minat warga terutama kaum muda untuk mengenal kembali sastra Aceh yang mulai kurang peminat.
“Saya berharap dengan adanya teater Hikayat Prang Sabi menjadi acuan bagi kaum muda untuk kemudian mereka mengenal kembali hikayat-hikayat terutama hikayat karangan Teungku Chik Pante Kulu,” ujarnya.
Menurutnya, sastra Aceh harus disolisasikan kembali kepada generasi muda melalui berbagai media, baik media sosial atau melalui perlombaan baca hikayat dan teater.
“Harus diadakan juga lomba membaca hikayat dan itu positif agar hikayat bisa bangkit dan bagi kaum muda untuk mencintai hikayatnya kembali,” ujarnya.
Penyanyi yang tenar di awal tahun 2000-an itu juga ikut mengambil peran dalam teater yang digagas oleh seniman Muhammad Yusuf Bombang alias Apa Kaoy. Cut Aja berperan sebagai Teungku Fatimah seorang janda korban perang.
“Ini hal yang baru buat saya ini pertama saya tampil di teater apalagi kali ini Hikayat Prang Sabi saya merasa sangat terkesan,” ujarnya.
Cut Aja mengaku menerima banyak pelajaran terutama tentang hikayat setelah terjun langsung dalam teater.
“Bagi saya pribadi sangat terkesan dan terharu bisa mendengar kembali hikayat-hikayat yang dulu saya dengarkan waktu kecil tapi sekarang saya bisa langsung berperan,” katanya.
Teater Hikayat Prang Sabi menceritakan usaha Teungku Chik Pante Kulu dalam mengarang dan menyebarkan karangannya itu ke seluruh pelosok untuk membangkitkan semangat jihad melawan kolonial Belanda.
Discussion about this post