MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tidak kurang 5.000 pelajar dari lembaga pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA di Kota Banda Aceh mengikuti simulasi evakuasi mandiri bencana gempa-tsunami, Sabtu 1 Desember 2018.
“Simulasi evakuasi mandiri ini melibatkan sekolah-sekolah di sekitar lapangan Blangpadang, Banda Aceh dan dimulai pukul 08.00 Wib,” kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Aceh, Nasir Nurdin.
Kegiatan berlabel Festival Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB) 2018 itu dilaksanakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh.
Skenario bencana dimulai sekitar pukul 08.30 WIB ketika kawasan Banda Aceh diguncang gempa yang diisyaratkan dengan raungan sirine dari mobil BPBA, Damkar, dan PMI.
Saat gempa mengguncang, sempat terjadi kepanikan anak-anak sekolah diwarnai jerit ketakutan bahkan tak sedikit yang menangis. Guru-guru dan petugas keamanan sekolah berusaha menenangkan kepanikan sambil mengarahkan anak-anak berlindung di tempat aman, termasuk di bawah meja sambil melindungi kepala dengan tas ransel masing-masing.
Beberapa detik kemudian, saat gempa mulai mereda, guru dan pegawai sekolah secepatnya memandu anak-anak ke titik kumpul sementara di halaman sekolah sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
Tak lama kemudian, pihak BMKG menginformasikan bahwa gempa yang terjadi beberapa menit sebelumnya berpotensi tsunami. Sayup-sayup juga terdengar suara sirine dari tower Early Waring Sistem (EWS) yang ada di Kota Banda Aceh. Relawan RAPI bersama mobil unit Dishub juga meneruskan info BMKG sambil menyerukan evakuasi ke titik-titik aman.
Hampir bersamaan dengan informasi potensi tsunami tersebut, ribuan anak sekolah dari 14 sekolah di sekitar Blangpadang bersama guru mereka bergerak cepat ke Museum Tsunami Aceh dan Gedung Dakwah/Masjid Muhammadiyah yang merupakan titik evakuasi pada simulasi tersebut.
Di titik evakuasi, ribuan anak yang terlihat panik terus diarahkan oleh guru-guru mereka supaya tenang sambil berdoa agar bencana segera berakhir. Relawan kemanusiaan dan petugas dari dinas/instansi terkait terus memantau update informasi dari BMKG dan Pusat Pengendali Operasi BPBA.
Sekitar pukul 09.30 WIB, BMKG mengeluarkan update informasi mencabut pengumuman potensi tsunami. Serentak terdengar ucapan alhamdulillah dari ribuan anak sekolah dan guru-guru yang berkumpul di Museum Tsunami dan Gedung Dakwah/Masjid Muhammadiyah.
Ketua Forum PRB Aceh, Nasir Nurdin dalam siaran pers-nya menjelaskan semua tahapan skenario, mulai terjadi gempa, upaya yang dilakukan guru dan petugas sekolah hingga evakuasi ke titik kumpul akan dinilai oleh tim yang dibentuk khusus oleh pihak pelaksana.
“Kita akan lihat sejauh mana kesiapsiagaan pihak sekolah menghadapi bencana. Ini bagian dari upaya kita melatih kemampuan menuju masyarakat tangguh menghadapi bencana,” kata Ketua Forum PRB Aceh.
Rangkaian Festival SMAB 2018 berlangsung hingga Minggu (2/12/2018) dengan agenda kegiatan antara lain aneka games bertema bencana, workshop kebencanaan, dan malam penyerahan anugerah untuk tokoh/ komunitas yang aktif dalam kegiatan/penelitian yang terkait penanggulangan maupun pengurangan risiko bencana.
Discussion about this post