MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Aceh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh akan menggelar Festival Sekolah Madrasah Aman Bencana 2018, Sabtu dan Minggu, 1-2 Desember 2018.
Acara tersebut akan diikuti oleh 5.000 siswa dari 14 sekolah dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA yang terletak di sekitar lapangan Blang Padang Banda Aceh. Nantinya para siswa dan guru akan menjadi peserta simulasi gempa dan tsunami.
Simulasi dimulai sekira pukul 08.30 WIB, Sabtu 1 Desember ditandai dengan bunyi sirine.
Dalam skenario simulasi, nantinya para siswa akan berlari menuju pusat evakuasi di Museum Tsunami Aceh dan gedung Muhammadiyah.
Nantinya para siswa juga akan diberikan nilai oleh para dewan juri yang akan menyaksikan proses simulasi yang dipraktikkan oleh para siswa.
Ketua FPRB Aceh, Nurdin Hasan mengatakan, festival tersebut sebagai bentuk pelajaran bagi para siswa dan guru jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami.
“Yang kita lakukan ini adalah simulasi evakuasi mandiri kita skenario itu gempa berpotensi tsunami dan bagaimana kesiap-siagaan sekolah menghadapi bencana itu yang akan kita nilai, ini pemebelajaaran bagi sekolah yang notabene begitu banyak peserta didik yang harus diselamatkan,” ujarnnya.
“Ini bagian dari edukasi, tupoksinya Forum PRB untuk mengurangi resiko bencana,” katanya lagi.
Nasir menambahkan, pihaknya akan mengusulkan agar simulasi mandiri menjadi bagian dari kurikulum di setiap sekolah di Aceh.
“Forum PRB bersama BPBA akan merekomendaksikan bahwa perlunya kurikulum itu. Ini sudah berjalan sekarang dalam proses naskah akademik masuknya kurikulum ini di sekolah-sekolah,” katanya.
Kasubbaf Program dan Humas Dinas Pendidikan Aceh, Chaidir mengatakan, Disdik Aceh mendukung seluruh upaya yang dilakukan Forum PRB. Menurutnya, simulasi saat penting dilakukan mengingat Aceh sangat rawan terhadap bencana alam.
“Kalau cuma teori siswa akan susah untuk memahami karena tidak semua siswa mengalami gempa dan tsunami 2004 silam,” ujarnya.
Dia berharap, para siswa dapat menyerap seluruh pelajaran dari festival yang digelar oleh FPRB.
“Teekait simulai dari Dinas Pendidikan melihat ada proses edukasi bagaimana sekolah mampu bahu-membahu melakukan evakuasi mandiri. Sehingga ini akan menghadikan kondisi yang real ketika terjadi bencana,” ujarnya.[]
Discussion about this post