MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh Besar Sulaiman SE mengatakan, seluruh maskapai yang beroperasi di Aceh harus berkomitmen untuk mengikuti syariat Islam dan aturan yang berlaku di Aceh.
Hal itu disampaikan Sulaiman menanggapi munculnya keluhan warga terhadap pramugari yang tidak berhijab saat beroperasi di Aceh.
“Harus tetap diikuti sesuai dengan intruksi bupati tidak boleh hanya sementara begitu. Ini wilayah syariah jadi harus diikuti terus menerus sampai kapan maskapai itu beroperasi di Aceh,” ujarnya.
“Tidak boleh hari ini ikut, besok tidak, kemudian ikut lagi,” katanya lagi.
Salah seorang penumpang maskapai tersebut Azmi mengatakan, dirinya terkejut saat melihat pramugari yang tidak mengindahkan intruksi Bupati Aceh Besar.
“Saat itu saya ingin menuju ke Yogyakarta sekitar satu minggu yang lalu menggunakan pesawat Lion Air, kebetulan pramugarinya tidak berhijab ,” ujarnya kepada mediaaceh.co, Rabu 28 November 2018.
Menurutnya, pemandangan tersebut tentu mengejutkan para penumpang. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu pemerintah Aceh Besar telah mengeluarkan imbauan bagi pramugari untuk menutup aurat saat penerbangan ke Aceh.
“Saya pikir tidak ada lagi yang seperti itu ternyata masih ada juga,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang pengguna media sosial. Pemilik akun bernama Mahdi Andela mengeluhkan persoalan tersebut di akun facebook miliknya.
“Alhamdulillah sudah sampai Batavia. Baru tahu rupanya pramugari dari dan ke Aceh tidak lagi berjilbab. Ada yang tahu sejak kapan,” tulisnya.
Sementara itu mediaaceh.co telah mencoba menkonfirmasi kepada pihak maskapai terkait namun belum mendapat balasan.
Discussion about this post