MEDIAACEH.CO, Banda Aceh– Puluhan peserta seleksi Tenaga Pendamping Lansia Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) mendatangi Ombudsman RI Perwakilan Aceh di Lamgugob Banda Aceh Jumat 23 November 2018. Para peserta melaporkan panitia seleksi yang dinilai tidak transparan.
Para peserta seleksi mengaku kecewa dengan sikap panitia yang tidak bertanggung jawab. Pasalnya setelah dinyatakan lulus administrasi secara online malah para peserta dinyatakan tidak lulus saat akan mengikuti tes tahap selanjutnya.
“Sebelumnya kami sudah dinyatakan lulus secara online dan sudah mencetak kartu ujian, kemudian ketika hendak mengikuti ujian di Kantor Dinas Sosial Aceh sudah dinyatakan tidak lulus dengan alasan yang tidak jelas. Sungguh sangat aneh,” ujar salah seorang peserta yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi persoalan para peserta seleksi, Ombudsman RI telah mendatangi Dinsos Aceh untuk mengklarifikasi.
“Kami menduga adanya maladministrasi dalam proses rekrutmen dan seleksi ini, proses ini sepertinya tidak fair dan tidak transparan,” kata Taqwaddin saat berada di Kantor Dinas Sosial Aceh.
Namun menurut Taqwaddin, pihak Dinsos mengaku tidak tahu menahu persoalan seleksi tenaga pendamping. Taqwaddin mengatakan, Dinsos Aceh mengaku hanya memfasilitasi sedangkan panitia seleksi dari Kemensos RI dan UIN Jakarta.
Taqwaddin menambahkan, pihaknya juga telah menghubungi pihak panitia terkait persoalan yang dihadapi oleh para peserta dari Aceh ini. Taqwaddin mengusulkan, para peserta seleksi ini dapat mengikuti ujian susulan.
“Kalau tidak sekarang ya mereka harus ikut ujian susulan, karena mereka sudah datang dari daerah yang jauh. Apalagi ini masalah sistem online yang sempat error, saya rasa tidak adil kesalahan sistem kemudian merugikan pihak pelapor,” ujarnya.
“Saat ini kami masih menunggu kabar dari panitia pusat, kita berharap pelapor dapat mengikuti ujian sebagaimana mestinya.”
Sebagai informasi, ada sekitar seribuan peserta yang mendaftar untuk mengikuti seleksi formasi tersebut. 58 orang diantaranya dinyatakan lulus. Namun mirisnya hanya 31 orang peserta saja yang diperbolehkan mengikuti seleksi, sementara sisanya dinyatakan gugur tanpa alasan yang jelas.
Discussion about this post