MEDIAACEH.CO, Banda Aceh– Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) RI menggelar forum dialog dan literasi media di aula Balaikota Banda Aceh, Senin 12 November 2018.
Dialog dengan tema Komunikasi Sehat Indonesia Bersahabat tersebut menghadirkan 3 pemateri di antaranya, Drs Gun Gun Siswadi, M.Si (Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa), Hendra J Kede (Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat RI) dan Samsuddin Ayah Panton (Ketua Majelis Seniman Aceh).
Kabag Hukum dan Kerjasama Ditjen Informasi Komunikasi Publik Kominfo, Mediodecci Lustarini kepada awak media di sela-sela acara tersebut mengatakan, jelang pemilu dan pilleg 2019 penyebaran hoak meraja lela.
Pasalnya, menurut Medio, penyebaran kabar bohong di tahun politik dapat mengakibatkan kekacauan, namun para penyebar malah tidak peduli hanya demi untuk mendorong suara di Pemilu.
Melalui, media sosial para penyebar kabar bohong menjalankan aksinya dengan baik tanpa memperdulikan dampaknya bagi masyarakat.
Yang paling sangat disayangkan kata Medio, masyarakat yang aktif menggunakan media sosial tanpa peduli kabar yang mereka baca hoak atau tidak, namun ikut menyebarkan luaskan info tersebut, sehingga hoak menyebar dengan cepat dan dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai usia.
“Ini sangat buruk jika terus dipertahankan,” ujarnya.
Menurutnya, solusi terbaik agar tidak terjebak hoak adalah dengan melakukan konfirmasi terkait informasi yang diperoleh dari media sosial.
Tentunya juga dengan kearifan lokal suatu daerah juga dapat menyelesaiakan persoalan hoak di masyarakat. Medio meyakini tidak ada budaya dan kearifan lokal masyarakat yang mengajarkan untuk begitu mudah percaya dengan kabar burung.
“Kami meyakini masyarakat Aceh dengan kearifan lokalnya dapat menjadi penyaring hoak sebagaimana disebutkan, adat dan hukum bagai zat dan sifat,” ujarnya.
Discussion about this post