MEDIAACEH.CO, Tel Aviv – Israel mulai khawatir Suriah akan menyalahgunakan sistem pertahanan rudal S-300 Rusia untuk menembak jet tempur atau pun pesawat komersial. Tel Aviv menyalahkan Moskow atas pengiriman senjata pertahanan itu karena bisa mengacaukan situasi.
Kekhawatiran itu disampaikan Ze'ev Elkin, Menteri Urusan Yerusalem sekaligus Menteri Perlindungan Lingkungan, yang juga merangkap sebagai Ketua Komisi Bersama Antar-Pemerintah Rusia-Israel.
Menurutnya, militer Israel siap menyerang sistem pertahanan udara S-300 jika benar-benar digunakan Suriah untuk menembaki jet Israel.
“Kami mempertimbangkan fakta pengiriman S-300 ke Suriah merupakan kesalahan besar,” kata Elkin dalam konferensi pers untuk media Rusia, hari Senin.
“Militer Suriah tidak selalu mampu dengan benar menggunakan perangkat keras yang ditransfer kepada mereka. Dalam kasus operasi yang tidak benar, pesawat sipil dapat dirugikan,” katanya lagi, yang dilansir Sputnik, Selasa 6 November 2018.
“Suriah, jika mereka ingin, mungkin menggunakan (sistem ini) untuk menjatuhkan jet militer Israel atau pesawat komersial yang ada di atas wilayah Israel,” ujarnya.
“Mengingat kekacauan yang terjadi di Angkatan Darat Suriah. Pengiriman S-300 mungkin menyebabkan destabilisasi situasi,” imbuh Elkin.
Dia menambahkan, Israel akan membalas jika terjadi serangan dengan sistem pertahanan udara tersebut, dan menuntut tanggung jawab Rusia.
“Dengan pengiriman senjata-senjata ini ke Suriah, Rusia memikul tanggung jawab parsial untuk penggunaannya,” kata Elkin. “Biasanya, Israel bereaksi terhadap serangan di wilayahnya dan pesawatnya tidak melewati demarkasi internasional, tetapi dengan tindakan praktis, tindakan pasti akan terjadi, harus terjadi, terhadap peluncur yang digunakan untuk menyerang wilayah Israel atau pesawat Israel,” paparnya.
“Saya sangat berharap bahwa tidak akan ada spesialis militer Rusia (di situs S-300),” lanjut dia. “Israel selama bertahun-tahun telah melakukan apa saja untuk memastikan personel militer Rusia tidak dirugikan. Iran telah berulang kali menggunakan militer Rusia sebagai perisai hidup dan melakukan operasi relokasi senjata di bawah naungan kehadiran militer Rusia.”
Elkin mengklaim bahwa, menurut intelijen Israel, militer Iran telah berusaha menggunakan pangkalan militer Rusia untuk operasi pengiriman senjata.
“Kami memiliki intelijen yang cukup baik mengenai tindakan Iran, dan kami tahu cara memperingatkan kolega Rusia kami tentang usaha-usaha seperti itu pada waktunya,” katanya.
Sistem S-300 telah dikirim ke Suriah sebagai tanggapan atas insiden di mana sistem pertahanan udara S-200 militer Suriah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat militer Il-20 Rusia saat menembaki empat jet tempur F-16 Israel F-16 di Latakia.
Insiden pada 17 September itu menewaskan 15 tentara Moskow. Moskow menyalahkan Tel AViv dengan menuduh pilot F-16 menggunakan pesawat Il-20 sebagai tameng terhadap serangan sistem pertahanan S-200 Suriah.
SindoNews
Discussion about this post