MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tiga provinsi di Tanah Air bersaing ketat dalam “Voting Destinasi Wisata Halal (Ramah Muslim) Terpavorit” yang digelar Republika dalam rangka Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018. Ketiga daerah yang bersaing itu adalah Sumatra Barat (Sumbar), NTB, dan Aceh.
Perolehan suara (voting) 11 provinsi lainnya tertinggal cukup jauh dari ketiga provinsi di atas. Daerah-daerah yang tercecer di belakang Sumbar, NTB, dan Aceh itu adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
Lainnya, Banten, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Riau-Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan. “Sampai saat ini, destinasi-destinasi di atas ini masih mencatat perolehan voting rendah,” kata Elba Damhuri, Ketua ASR 2018, Minggu 04 November 2018.
Ada empat daerah terendah dalam voting. Mereka adalah Sulawesi Selatan, Banten, Sumatra Utara, dan DKI Jakarta. Sampai 4 November ini, jelas Elba, Sumbar masih memimpin voting destinasi halal. Sumbar saat ini memperoleh persentase suara hingga 35 persen, disusul NTB (27 persen), dan Aceh (22 persen).
Voting Destinasi Halal Terfavorit untuk merebut penghargaan ASR ini akan ditutup pada jelang tengah malam pada 5 November. Elba mengatakan, masih ada waktu sehari penuh lagi untuk memilih daerah paling favorit untuk wisata halal dan ramah Muslim ini.
Menurut Elba, meski masih memimpin, namun posisi Sumbar masih belum aman. Kans NTB dan Aceh cukup besar untuk mengejar Sumbar, mengingat jarak ketiganya tidak terlalu jauh.
Elba berharap masyarakat terus memberikan suaranya untuk memilih daerah wisata halal terfavorit. Yang pentin, kata dia, penilaian harus seobjektif mungkin untuk mendukung perkembangan industri halal di daerah-daerah.
Dalam ASR 2018, destinasi wisata ramah Muslim dan halal menjadi salah satu kategori yang akan mendapat penghargaan. Ada 14 destinasi wisata ramah Muslim dan halal masuk ke dalam voting ini.
Menurut Elba, ASR yang akan dihelat pada 8 November 2018 ini menjadi kali keduanya setelah dimulai tahun lalu. Pada ASR yang pertama, penghargaan fokus pada industri keuangan syariah dan tokoh syariah.
Penghargaan itu meliputi perbankan, keuangan nonperbankan, industri asuransi, industri mikro-makro, financial technology (fintech), multifinance, dan tokoh syariah. Pada gelaran tahun ini selain tujuan wisata halal, lembaga filantropi pun akan mendapat penghargaan.
Penambahan dua kategori ini, kata Elba, dilandasi pada semakin besar dan luasnya peran kedua sektor ini dalam membangun ekonomi dan kualitas manusia Indonesia. Industri wisata jelas memberikan dampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi makro.[] Sumber: Republika.co.id
Discussion about this post