MEDIAACEH.CO, Blangpidie – Mesjid terbesar di Aceh, setelah Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh bakal ada di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Pengerjaan Mesjid terbesar nomor dua se-Provinsi Aceh ini sedang dalam proses pengerjaan, kesiapannya sudah mencapai 65 persen.
Begitu pernyataan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, diwawancarai Mediaaceh.co, saat sedang meninjau pembangunan Mesjid Agung Abdya yang terbangun di desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie kabupaten setempat, Senin 5 November 2018.
Tinjauan ini, dilakukan bupati Akmal Ibrahim bersama dengan Wakilnya, Muslizar. MT, turut juga hadir Kadis Perkim Abdya, Firmansyah, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Ir Moch Tavip MM, Kepala Bapedda Abdya, Liza Marfandi. Dilokasi bangunan, rombongan ini disambut oleh Ketua lapangan PT. Pilar Jurung Sejati, Baihaqi, selaku pelaksana pembangunan.
Bupati Akmal mengaku memproitaskan bangunan mesjid itu siap secepatnya. Bahkan, Ia mengaku salah satu tujuan mencalonkan diri kembali jadi bupati di Pilkada lalu adalah untuk menyelesaikan Mesjid Agung itu.
Dirinya mengaku menahan sedih selama lima tahun setiap kali melintas dijalan kabupaten tepatnya di depan bangunan ini, lantaran sudah ditumbuhi semak belukar pasca tidak dilanjutkan kembali pembangunanya oleh bupati setelah ia lengser lima tahun lalu.
Dan melanjutkan bangunan ini menjadi salah satu motifasinya kembali mencalonkan diri jadi bupati di Pilkada lalu hingga terpilih dan melanjutkan kembali pembagunannya dengan anggaran tahap awal sebesar Rp 24 Miliyar.
“Sangat besar harapan saya mesjid ini selesai. Ini sudah riel. Bamgunan ini saya yang merancang dari nol. Ide saya, terbengkalai sudah 5 tahun. Kalau memangdang kesini (arah bangunan ini saat sedang melintas) sedih saya. Dan salah satu motivasi saya maju kembali adalah menyiapkan ini,” ujar Bupati Akmal Ibrahim.
Bagunanan mesjid yang lantainya akan ditutup dengan kramik seluas 1.800 meter ini, dirancang Bupati Akmal Ibrahim memiliki sebanyak 9 kubah diatasnya, termasuk kubah terbesar ditengah. Sementara di sekeliling bangunan didesain taman. Dilantai paling bawah nantinya dijadikan perkantoran khusus kantor yang berkaitan dengan keagamaan.
“Kantor-kantor yang berhubungan dengan agama kita pindah kesini. Semua yang berkaitan dengan keagamaan,” ujarnya.
Bupati Akmal mengatakan, ada keuntungan lain kala nanti pembangunan mesjid ini selesai. Keuntungan ini adalah akan ada peluang pekerjaan untuk masyarakat Abdya. Sebagai petugas pembersih dan posisi-posisi lain yang dibutuhkan.
“Banyak peluang pekerjaan. Ini menjadi pusat kegiatan keagamaan nanti,” sebutnya.
Sejauh ini, masih kata Akmal, tidak ada kendala apa-apa dalam proses pengerjaan lanjutan pembangunan mesjid itu.”Tidak ada kendala apa-apa, kita harapkan kontraktor bisa mempercepat pengerjaan,” paparnya.
Lebih lanjut Bupati Akmal menargetkan kesiapan 100 persen mesjid itu pada akhir tahun 2019. Untuk mencapai target ini, dirinya meminta Kadis perkim untuk menyiapkan tender anggaran tahap kedua kelanjutan pembangunan mesjid ini pada Januari 2019 dengan jumblah anggaran sebesar Rp 30 Miliyar.
“Kita minta Perkim segera menyiapkan tender tahal kedua awal bulan depan,” timpalnya.
Sementara Ketua lapangan Pt. Pilar Jurung Sejati, Baihaqi, mengaku pihaknya bekerja siang malam agar tercapai target hingga batas kontrak yakni Desember 2018 mendatang. Kata dia, kesiapan 65 persen pengerjaan itu memakan waktu 4 bulan, sisanya akan disiapkan dalam waktu yang tersasa.
“Yang berat-berat sudah selesai. Ini tinggal pengadaan saja. Insyaallah selesai,” katannya.[]
Discussion about this post