MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Kehadiran investor Turki di Aceh diharapkan menjadi daya tarik bagi investor dari negara lain untuk datang dan berinvestasi di Bumi Serambi Mekah. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh menjamin kemudahan kepada para investor yang datang ke Aceh.
Hal tersebut disampaikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal RI untuk Turki Herry Sudrajat beserta rombongan investor asal aturki, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Selasa 11 Juli 2018.
“Jika ada kendala segera hubungi saya. Saya berjanji akan turun sendiri untuk menyelesaikannya. Sebagaimana diketahui selama setahun ini, saya dan Pak Irwandi berbagi peran. Investasi ditangani oleh beliau. Namun karena saat ini beliau sedang menyelesaikan permasalahannya, maka sementara ini pembahasan investasi dilimpahkan ke saya,” ujar Nova.
Nova menjelaskan, Aceh masih sangat membutuhkan kerjasama para investor untuk meningkatkan perekonomian serta mengurangi angka kemiskinan. Nova berharap kunjungan dan komitmen investasi dari investor Turki akan berimbas kepada investor dari negara-negara lain.
“Aceh harus dibantu, rakyat Aceh harus dibantu karena saat ini angka-angka statistik masih belum berpihak kepada kami. Angka kemiskinan Aceh masih cukup tinggi, pertumbuhan ekonomi kita masih dibawah nasional dan inflasi kita juga tinggi. Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah masih rendah karena tidak ada industri di Aceh,” kata Nova.
Dalam pertemuan yang digelar santai usai sarapan bersama tersebut, Herry Sudrajat memaparkan sejumlah peluang investasi yang dilirik oleh rombongan investor yang turut bersamanya.
Julfi Hadi, Managing Director Hitay Energy Holdings yang turut dalam rombongan tersebut menyampaikan tentang komitmen perusahaannya untuk berinvestasi di bidang energi panas bumi di Burni Telong.
Sementara itu, Aydin Cicek selaku General Manager Dunya Kozmetik Sanayi AS juga menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi di Aceh.
Kepada Plt Gubernur, Cicek menyampaikan bahwa perusahaannya membutuhkan lahan seluas 10 ribu hektar untuk menanam pinus yang nantinya akan dimanfaatkan getahnya untuk industri kosmetik.
Nova mengungkapkan, selama ini satu-satunya stimulan untuk menggerakkan perekonomian Aceh adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh. Oleh karena itu kehadiran investor adalah sebuah harapan baru untuk membangkitkan perekonomian Aceh.
“Kami berharap siapa saja dapat berinvestasi di Aceh. Kami jamin tidak ada masalah dalam proses investasi di Aceh. terutama Turki, apalagi embrio hubungan Aceh dan Turki sudah terjalin sejak lama, selain faktor kedekatan sejarah, masa rehab-rekon pasca tsunami juga semakin mempererat hubungan Aceh-Turki,” sambung Plt Gubernur.
Sejumlah perwakilan perusahaan Turki juga turut dalam pertemuan hari ini, di antaranya Azat selaku General Manager PT Rosin Trading International, dan H Teuku Badruddin Syah, Director Wangsa Energi Prakarsa.
Discussion about this post