MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Penceramah asal Riau Ustad Abdul Somad mengisi ceramah di lapangan tugu Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Selasa 3 Juli 2018.
Dalam tausiahnya UAS panggilan akrab Ustad Abdul Somad banyak bercerita tentang kegemilangan sejarah Aceh masa lalu hingga perkembangannya hari ini.
Di masa penjajahan, kata UAS, Aceh adalah sebuah kerajaan yang punya kekuasaan yang besar hingga ke Semenanjung Malaya. Saat itu kerajaan-kerajaan Melayu di nusantara yang berada di bawah kekuasaan Aceh Darussalam tidak berani diusik oleh Belanda.
“Karena ada kerajaan Aceh yang Besar yang menjaga,” ujarnya.
Semakin diserang, UAS bercerita, Aceh semakin kuat. Keadaan ini membuat Belanda kewalahan.
“Mereka sadar Aceh tidak bisa dirusak dari luar makin diserang Aceh semakin kuat,” kata UAS.
Syariat Islam yang melekat dalam kehidupan masyarakat Aceh menurut UAS membuat Aceh tidak bisa ditaklukkan. Belanda ingin menghancurkan Aceh dari dalam hingga mereka mengutus Snock Hurgronje ke Mekkah untuk belajar 4 mazhab.
“Mereka (Belanda) berpikir bagaimana merusak Aceh. Akhirnya mereka rusak dari dalam lewat perbedaan pendapat yang bernama ikhtilaf,” ujarnya.
Setelah mendalami Islam, Hurgronje terbang ke Aceh dan mulai berganti nama menjadi Syeh Abdul Ghafur.
“Siapa yang merusak Aceh? Bukan orang yang berambut gondrong, yang merusak Aceh adalah orang bersorban, pakai jenggot panjang, pakai jubah yang sama jangan tersinggung dulu. Gaya-gaya ulama siapa namanya? Syeh Abdul Ghafur (Snock),” ujarnya.
Oleh sebab itu, kata UAS, Aceh harus belajar dari sejarah agar tidak lagi terulang.
“Belajar dari masa lalu kita punya kejayaan yang hebat luar biasa. Dunia itu isinya itu-itu saja, sejarah berulang musim berganti, tapi isinya tidak berubah,” ujarnya.[]
Discussion about this post