MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Cempaka Lima (RSUCL), Selasa 3 Juli 2018. Rumah sakit pengembangan dari Klinik Dokter Spesialis Cempaka Lima ini terletak di Jalan Politeknik Aceh, Gampong Beurawe.
Menurut wali kota, keberadaan rumah sakit bertaraf internasional akan memberi multiplier effect bagi Banda Aceh. “Selain meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga diharapkan dapat menekan jumlah warga kota yang berobat ke luar daerah atau luar negeri,” katanya.
“Setiap harinya masih banyak warga kita yang berobat ke Medan, Malaysia, hinga Singapura. Imbasnya cukup banyak uang kita yang ke luar dari Aceh sehingga merugikan keuangan atau perekonomian daerah. Dengan adanya rumah sakit besar yang bagus plus layanan berkualitas, kita berharap bisa mengurangi uang kita yang ke luar,” katanya.
Dan yang tak kalah penting, kehadiran rumah sakit baru dapat membuka lapangan kerja kerja bagi angkatan kerja di Banda Aceh. “Angka pengangguran di Banda Aceh masih tinggi, jadi saya berharap pihak manajemen rumah sakit untuk memprioritaskan kesempatan kerja bagi warga pemegang KTP Banda Aceh,” katanya lagi.
Hal lainnya, kehadiran rumah sakit yang terletak di seberang bantaran Krueng Aceh ini diharapkan dapat mendorong pembangunan di kawasan tersebut, terutama gampong di sekitarnya seperti Beurawe dan Lambhuk. “Kita akan padu-padankan dengan program water front city sehingga RSUCL memiliki nuansa baru terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dirut RSUCL Kartini Nyak Itam mengatakan pembangunan rumah sakit ini merupakan cita-cita yang telah sejak lama pihaknya perjuangkan. “RS ini tindak lanjut dari aktivitas pelayanan kesehatan di Klinik Cempaka Lima yang telah berdiri sejak 1991 silam,” katanya.
“Saat ini kami melayani rata-rata 500 sampai 700 pasien setiap harinya yang ditangani oleh 16 dokter umum, 10 dokter gigi, dan 32 orang dokter spesialis. Ke depan kami mengasumsikan RSUCL dapat melayani 40 persen pasien rawat inap dari keseluruhan pasien yang datang,” katanya lagi.
Prosesi peletakan batu pertama dimulai oleh Wali Kota Aminullah, lalu secara berturut-turut diikuti oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Dirut RSUCL Kartini Nyak Itam, dan anggota DPRK Banda Aceh Iskandar Mahmud.[]
Discussion about this post