MEDIAACEH.CO, Medan – Kapal Motor (KM) Sinar Bangun karam di tengah Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), pada Senin (18/6) sore kemarin. Akibat kejadian ini, korban meninggal dunia dan puluhan lainnya hilang.
Salah satu korban karamnya KM Sinar Bangun itu berasal dari perkampungan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Berinisial TSW, 23. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Aceh, Kombes Misbahul Munauwar dalam keterangannya, Selasa (19/6) mengatakan, jenazah korban yang saat ini berada di Sumut akan segera dijemput.
“Korban telah ditemukan dan jenazahnya saat ini dalam proses penjemputan untuk dibawa ke rumah duka,” katanya.
Misbahul menjelaskan, proses penjemputan korban melibatkan pihak PT. Jasa Raharja Provinsi Aceh yang bekerja sama dengan personel Polres Aceh Tamiang. Kini mereka sudah berada di rumah duka untuk membantu proses pemulangan dan menyerahkan sejumlah bantuan.
“Menurut keterangan dari pihak PT Jasa Raharja, dana santunan yang akan diberikan lima puluh juta,” imbuhnya.
Dia menambahkan, korban diketahui masih berstatus mahasiswi. Sebelumnya, ia berangkat dari kediamannya pada Sabtu (16/6) sekira pukul 09.00 WIB. Ia dijemput tunangannya inisial AP, 24, warga Simalungun, Sumut. Tujuan awalnya untuk silaturahmi dengan keluarga calon suaminya.
“Kemudian pada Senin (18/6) korban bersama tunangannya dan dua orang rekan korban lainnya menuju ke Danau Toba untuk berwisata dengan menaiki Kapal KM Sinar Bangun. Selanjutnya dikabarkan tenggelam di Danau Toba itu,” terangnya.
Usai kejadian nahas itu, pada Selasa (19/6) sekira pukul 05.00 Wib pihak keluarga korban telah dikabari oleh keluarga yang berada di Sumut. Bahwa korban telah meninggal dunia akibat tenggelam di Danau Toba bersama tunangan dan rekan korban lainnya.
Meskipun demikian, Misbahul tidak menjelaskan dan memberikan keterangan kapan jenazah korban akan berangkat dari Sumut menuju rumah duka di Aceh Tamiang, Aceh.
Seperti diketahui, hingga kini penyebab tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun masih menjadi tanya. Namun banyak yang menyebut, kapal itu karam karena diduga kelebihan muatan.
Seperti yang disampaikan Wadirpolair Polda Sumut, AKBP Ahmad Untung Surianata atau Untung Sangaji. Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan lengkap terkait penyebab karamnya kapal nahas tersebut. Namun, dia menduga, ada kelalaian petugas kapal. Sehingga, mengabaikan keselamatan penumpang.
Jauh hari sebelum tragedi karamnya kapal, pihaknya sudah mengingatkan soal muatan kapal. Sehingga ketika libur panjang, kapal tidak mengangkut lebih dari muatannya.[] Sumber: Jawapos.com
Discussion about this post