MEDIAACEH.CO, Banda Aceh-GUDANG itu hanya seluas 500 meter. Kiri kanan terdapat tumpukan barang bekas. Satu unit rumah yang hampir reot berdiri di sisi kanan gudang.
Ada sebuah spanduk dengan bendera Aceh dan lambang burak singa yang bergantung di sana.
“Buka puasa anak yatim, korban konflik serta pemulung.” Begitu bunyi kalimat yang tertera di sana.
Di bawah kalimat tadi terdapat foto Pang Sumatera dan calon DPD RI Murdani.
“Masuk aja bang. Acara hampir berlangsung,” ujar seorang pria muda.
Pria itu mengaku bernama Rozy. Ia bagian dari Tim Muda Murdani Center (TMMC).
Di halaman gudang, sejumlah pria memenuhi halaman. Wajah mereka terlihat ramah dan santun.Ada juga para wanita di pojok kanan dan anak kecil yang duduk bersila dengan hidangan berbagai macam menu di depannya.
Mereka terlihat tak risih dengan tumpukan di sisi kiri kanan.
“Tring….tringg…” Suara itu terdengar panjang. Petanda bahwa waktu berbuka telah tiba.
Anak anak kecil langsung menyantap makanan secara lahap. Sementara para pria dewasa dan perempuan mengambil gelas berisi air dan kembali ke lokasi duduk semua.
“Geutanyoe bah bagian terakhir. Bah dipayoh undangan dilee,” ujar seorang pria. Dia adalah Pang Sumatera. Mantan kombatan GAM yang kini diberi kepercayaan sebagai wakil panglima KPA Tamiang.
Suasana berlangsung penuh keakraban. Para kombatan terlihat akrab dengan pemulung yang hadir.
“Kami sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Masa konflik lebih parah,” ujar Pang Sumatera lagi.
Pang Sumatera berharap buka puasa di gudang brok brok atau barang bekas bisa membuat para kombatan dan kaum pejuang untuk kembali berpikir soal alasan alasan di balik konflik Aceh di masa lalu.
“Kita berasal dari masyarakat arus bawah. Dari sinilah kita berasal. Maka kondisi seperti inilah yang sering kita lihat sehingga tidak abai dengan penderitaan rakyat,” kata Pang Sumatera.
Usai salat magrib, Ketua Tim Muda Murdani Center (TMMC), Dodi Kurniawan menambahkan bahwa pihaknya sengaja membuat acara di gudang barang bekas.
“Ini untuk menegaskan siapa kita dan untuk apa kita meramaikan bursa DPD RI. Bang Murdani itu diusung oleh KPA arus bawah serta didukung pemulung dan beragam profesi lainnya. Kita berharap kelak ketika terpilih pun, beliau ingat akan hari hari seperti sekarang. Darimana beliau muncul serta apa harapan pendukung semua. Kami tak berharap banyak. Kami berharap beliau beda dengan kandidat sebelumnya,” kata Dodi.
Sementara calon senator muda, Murdani, mengaku bahwa buka puasa di gudang brok brok merupakan inisiatif dari tim.
“Kita ingin mendaur ulang kembali semangat ke-Aceh-an. Kondisi Aceh saat ini sama seperti barang bekas ini. Kondisi Aceh pasca damai memang tak seperti harapan semua. Perpecahan terjadi. Namun masih ada harapan untuk sama sama kita perbaiki. Jalan salah satunya adalah dengan daur ulang persatuan Aceh, ” katanya.
Buka puasa ini kemudian dilanjutkan dengan santunan anak yatim. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Pang Sumatera dan Murdani.
Kegiatan berakhir jelang tarawih. Para undangan kemudian satu persatu meminta izin untuk kembali ke rumah masing masing.
“Lake izin teungku. Kamoe na takziah u rumoh almarhum Bang Pen usai tarawih eteuk,” kata Heri Kutaradja, salah seorang anggota KPA yang hadir di sana.
Discussion about this post