MEDIAACEH.CO, Aceh Singkil – Satu-satunya jalan umum ke perkebunan sawit warga dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Gampong Lentong, Kecamatan Kuta Baharu, diduga dirusak oleh oknum setempat.
“Pengrusakan jalan umum itu dilakukan oleh MD (42) warga setempat pada hari Kamis (24/05) dengan menggunakan alat berat (excapator),” kata Kepala Gampong Lentong Kasman kepada wartawan, Kamis 31 Mei 2018.
Puluhan warga setempat resah, karena jalan yang selama ini dilalui untuk membawa hasil panen sawit, kini tidak dapat lagi dilalui, sehingga masyarakat terpaksa menunda panen sawit mereka.
“Awalnya saya ketahui dari seorang warga setempat, ia melaporkan jalan ke perkebunan dan pemakaman umum dirusak dengan menggunakan alat berat,” katanya.
Mengetahui peristiwa itu, Kasman memanggil MD dua kali ke kantor kepala gampong, untuk mediasi mencari solusi terbaik, supaya masalah ini selesai, namun usaha itu gagal, saat mediasi MD mengatakan “jalan – jalan saya kebun – kebun saya mau saya hancurkan mau saya apakan itu terserah saya.
“Sepengetahuan saya jalan sepanjang ratusan meter yang dirusak itu, sudah lama dibuat dan dilakukan pengerasan pada tahun 2009 menggunakan dana BKPG,” ungkapnya.
Masalahan ini kata Kasman, sudah dilaporkan kepada Polsek setempat, ke Polres Aceh Singkil dan membuat tembusan kepada Bupati Aceh Singkil hingga kepada unsur lainnya.
“Sudah kita laporkan kepada kepolisian dan membuat tembusan kepada bupati, kami berharap pemerintah setempat dapat menyelesaikan masalah sengketa lahan ini dengan cepat,” tuturnya.
Sementara mantan kepala gampong setempat Nago Sinaga, dilokasi yang sama mengatakan, Setahu saya jalan umum itu sudah ada pada tahun 80-an dan pada 2009 dilakukan pengerasan.
“Pada tahun 2009 saat pengerjaan pengerasan jalan tidak ada warga yang protes, hari ini kami berharap agar pemerintah dapat secepatnya menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.
Selain itu ketua Yayasan Pendidikan Islam Dayah Moderen Al-Hafidz Rizqullah, Danau Bungara, Kecamtan Kuta Baharu, juga sudah melaporkan permasalahan tersebut ke Polres Aceh Singkil.
“Kami dari yayasan sudah melaporkan masalah ini ke Polres, kami berharap agar masalah ini dapat ditindaklanjut dengan cepat, karena ini cukup meresahkan warga setempat,” kata ketua yayasan TGK Hambalisyah Sinaga.
Discussion about this post