MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Persatuan Nasional (PENA) 98 menggelar Pentas Seni yang berisi pameran foto aksi-aksi mahasiswa era 1998, Kamis (10/5/2018). Kegiatan yang dipusatkan di Taman Bustanul Salatin Banda Aceh ini sebagai refleksi 20 tahun reformasi.
Acara dibuka Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, serta dihadiri sejumlah pejabat lainnya. Ikut hadir Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Dalam sambutannya, Wagub Nova meminta tidak ada yang berpikir atau bernostalgia untuk kembali ke Orde Baru. Menurutnya sebuah kemunduran jika generasi sekarang mengajak kembali ke masa rezim Orde Baru.
Wagub Nova turut mencontohkan negara Malaysia yang baru saja melakukan reformasi dengan menggelar Pemilu pada 9 Mei 2018 kemarin. “Artinya 20 tahun setelah Indonesia. Kenapa kita harus kembali ke masa Orde Baru,” kata Wagub.
Wagub melanjutkan, ada sentimen baru yang muncul di beberapa tempat, termasuk di media sosial dan media massa.
“Para pelakunya ini ingin mengajak kita kembali ke rezim Orde Baru, saya kira ini suatu pembodohan,” ujar Wagub seraya mengajak semua orang untuk menggelorakan slogan, “Mari kita melawan lupa, untuk tidak kembali ke zaman orde baru.”
Selain pameran foto aksi, Pentas Seni PENA 98 turut diisi dengan dialog publik yang menghadirkan sejumlah aktivis '98. Di antaranya Ari Maulana, Kautsar, Banta Syahrizal, Tarmizi, Iqbal Faraby dan beberapa aktivis lainnya.
Ketua panitia, Fendra Trysani, kepada wartawan mengatakan kegiatan ini menjadi sangat penting untuk merefleksi ingatan, pada peristiwa-peristiwa penting reformasi 98.
“Kami mengemas acara ini dengan pameran foto-foto aksi mahasiswa tahun 1998. Secara keseluruhan, ada 300 foto yang kita tampilkan termasuk beberapa foto aksi-aksi mahasiswa di Aceh,” ujar Fendra.
Discussion about this post