MEDIAACEH.CO, Idi Rayeuk – Pasca tragedi terbakarnya tambang minyak di Gampong Pasir Putih, Rantau Peurlak Aceh Timur, Kepolisian Resort Aceh Timur mengamankan dan menetapkan 5 warga sebagai tersangka, salah satu diantaranya kepala desa setempat.
Persoalan ini turut mendapat perhatian dari berbagai lapisan masyarakat, salah satunya datang dari pengusaha asal Aceh di Jakarta, Teuku Nausa. Sebagai putra Peureulak, Teuku Nausa mendesak Bupati Aceh Timur untuk segera menyelesaikan persoalan itu, sehingga masyarakat tidak menjadi tumbal dari kesalahan pengelolaan sumur minyak yang telah lama berlangsung itu.
“Bupati harus segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini dengan bijak, jangan sampai ada korban lagi dikalangan masyarakat, misalnya ada masyarakat yang ditangkap. Padahal semua aparat yang ada di Aceh Timur tahu persis bahwa meski illegal keberadaan tambang minyak itu sudah beroperasi lama,” kata Teuku Nausa, Selasa 1 Mei 2018.
Menurut Teuku Nausa, selama ini tambang tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk menafkahi keluarganya dengan sepengatahuan kepala desa setempat, meski secara kekuatan hukum izin dari Keusyik untuk sebuah pertambangan minyak tidak bisa dijadikan pegangan.
Dia merasa yakin Keusyik hanya mengeluarkan surat sebatas untuk ketertiban berdasarkan kearifan lokal di desanya. Fakta di lapangan, para aparat mulai dari tingkat desa sampai ke Muspida setempat tahu persis bagaimana tambang ini bisa beropersi sejak lama dengan aman meskipun illegal.
“Sebaiknya warga jangan dijadikan kambing hitam dalam persoalan itu, meskipun ada delik yang bisa menjerat para penambang,” ungkap Wasekjend DPP Garda Pemuda Nasdem ini.
Persoalan ini menurut Teuku Nausa harus diselesaikan oleh semua pihak secara bijak, dengan tidak menjadikan masyarakat sebagai korban lagi.
“Kedepan, semua stakeholders yang berkaitan dengan pengelolaan sumur minyak ini harus turun memberi penjelasan kepada warga tentang bahaya bila dikelola secara tidak profisional. Masalah ini harus diselesaikan secara bijak, karena kita tahu tragedi ini adalah kesalahan kita bersama,” ujar Nausa.[]
Discussion about this post