MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Simulasi ini dimulai ketika Pusdalops BPBD Banda Aceh menyampaikan informasi bahwa Gempa dengan berkekuatan 8.2 SR yg berpusat di Sabang melanda Banda Aceh pada tanggal 26 April 2018 tepat pada pukul 09.45 pada saat ratusan siswa di SD 21 dan SMP 12 Banda Aceh sedang melaksanakan proses belajar-mengajar, Kamis 26 April 2018.
Semua siswa dan guru yang sedang belajar langsung melakukan penyelamatan diri di ruang kelas dan menuju ke titik kumpul sesaat setelah gempa berhenti.
Ketua tim Siaga Bencana sekolah memberikan arahan kepada para siswa dan dewan guru serta warga sekolah lainnya untuk melakukan penghitungan siswa yg sudah tiba di titik kumpul serta menginstruksikan agar tim kesiapsiagaan sekolah melaksanakan tugasnya masing masing dan meminta kepada tim Evakuasi, Pertolongan Pertama sekolah mengevakuasi dan memberikan pertolongan pertama bagi siswa yang mengalami cedera akibat gempa.
Tim Peringatan Dini sekolah segera melakukan komunikasi dengan menggunakan HT dengan Pusdalops BPBD Banda Aceh untuk memastikan kekuatan dan pusat gempa serta kemungkinan potensi tsunami spt yg pernah terjadi pada tahun 2004 lalu di Aceh.
Pada pukul 09.45 WIB, Pusdalops Banda Aceh menginformasikan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG Banda Aceh bahwa gempa yg terjadi berpotensi tsunami dan diharapkan agar para siswa, dewan guru, warga sekolah dan masyarakat agar bersiap-siap untuk melakukan evakuasi ke Gedung Evakuasi (escape building) yang berada di Gampong Lambung.
Tepat pada pukuk 10.00 WIB terdengar suara sirine tanda tsunami yg cukup nyaring diiringi dengan bunyi kode lonceng yang dipukul enam kali oleh Tim Peringatan dini sekolah, sehingga seluruh siswa dan guru melakukan evakuasi secara mandiri ke escape building.
Selanjutnya dilakukan pendataan warga sekolah yang sudah dievakuasi dan melakukan penanganan darurat kepada korban Gempa sambil dibagikan logistic dalam bentuk snack dan air mineral oleh Tim Logistik sekolah.
Begitulah ringkas simulasi sebagai puncak kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), yang diselenggarakan di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Kamis 26 April 2018.
Walikota Banda Aceh dalam sambutan yang disampaikan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Tarmizi Yahya, mengharapkan agar simulasi ini dapat memberikan pemahaman kepada bagaimana menghadapi bencana sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, sehingga ketika suatu saat terjadi bencana, siswa, guru, dan masyarakat tidak lagi kebingungan dan panik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh, Fadhil menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung dan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Kota Banda Aceh.
“Saya berharap agar Kita, Keluarga dan Anda Siaga Bencana dan Siap Selamat serta Banda Aceh menjadi Kota Gemilang dan Tangguh Bencana dapat terwujud, InsyaAllah!” ujarnya.
Sementara Ketua DPRK Kota Banda Aceh, Arif Fadilah mendukung kegiatan ini dan berupaya sebagai legislator agar adanya pembinaan berkelanjutan berkenaan dengan Sekolah/Madrasah Aman Bencana di Kota Banda Aceh.
Simulasi ini melibatkan 273 relawan, terdiri dari guru dan siswa Tim Siaga Bencana MTsS Darussyariah, dan SMP 12 Banda Aceh, relawan Penanggulangan Bencana Gampong Deah Geulumpang yang merupakan salah satu Desa Tangguh di Banda Aceh.
Simulasi ini direncanakan oleh BPBD Kota Banda Aceh, serta didukung oleh DPRK, Dinas Pendidikan, Kementrian Agama, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh dan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan, dan SAR, unsur pegiat bencana serta unsur RAPI, puskesmas, TNI/Polri dari Kecamatan Meuraxa.
Discussion about this post