• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Iklan
MEDIAACEH.CO
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto
MEDIAACEH.CO

Kapolri Minta Perguruan Tinggi Masukkan Materi Radikalisme dalam Mata Kuliah

by Redaksi
26/09/2017
in Tak Berkategori
2 min read
0
FacebookTwitterWhatsppLine

MEDIAACEH.CO, Bali – Dalam Seminar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di Bali Nusa Dua Convension Center (BNDCC), Kapolri Jend (Pol) M Tiito Karnavian meminta perguruan tinggi di Indonesia memasukkan materi radikalisme dalam mata kuliah, Senin 25 September 2017 

“Masalah terorisme dan radikalisme itu seharusnya menjadi mata kuliah di Universitas. Karena masalah terorisme dan radikalisme ini menjadi masalah yang komplek,” kata Kapolri menjawab tindakan kongrit guna menghalau paham radikalisme di Indonesia dari salah seorang peserta. 

BacaJuga

Hasil Survei Kemenag, Indeks Kerukunan Aceh di Bawah Rata-rata

Unsyiah Formulasikan Konsep Tambang Ramah Lingkungan

Wabup Aceh Utara Serahkan Bantuan Pemulihan Ekonomi Kepada Warga yang Menimpa Musibah

Sekda: Terus Berinovasi, jangan Tiru Program Desa Lain

Kepala Kemenag Abdya Minta Laporan Keuangan Madrasah Lebih Baik

Menurut Kapolri, dalam implementasinya dalam menghalau radikalisme di Indonesia dibutuhkan integrasi antara pemerintah dan perguruan tinggi melihat masalah radikalisme begitu komplek di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga menyesalkan masuknya paham radikalisme di kampus-kampus yang ada di Indonesia.  . 

“Di tataran implementasi memang masih ada permasalahan radikalisme, intinya  harus ada sinergi, intregrasi antara pemerintah dan perguruan tinggi. Kampus merupakan driving force bagi perubahan di Indonesia. Tapi saya sesalkan ada perguruan tinggi yang masuk idiologi radikal tersebut. Kami dari kepolisian siap bekerjasama dengan Perguruan tinggi untuk menangani masalah ini.”

Menurut Tito, tujuan dari radikalisme selalu ingin melemahkan keberadaan pemerintah, guna mengambil keuntungan politik dengan ancaman kekerasan. 

“Tujuannya, mendelegitimasi pemerintah, dengan ancaman kekerasan. Itulah tujuanya mendelegitamasi pemerintah sampai tidak mampu melindungi warganya, nah dimana posisi radikalisasi, pengambilalihan kekuasaan,” tambahnya. 

Selain itu, Menteri Agama Republik Indonesia, H. Lukman Hakim Saifuddin menyatakan kelompok moderat di Indonesia harus lebih banyak bersuara guna menghadapi kelompok-kelompok radikal. 

“Orang melakukan tindakan ekterm secara berlebihan, masalahnya tentu komplek, mereka berorentasi pada masa lalu, tidak punya harapan terhadap masa depannya. Seakan-akan dengan mengorbankan diri sendiri, dan orang lain adalah satu-satunya cara yang paling aman untuk mendapatkan syurga. Wawasan keagamaan menjadi penting, bagaimana mengembalikan pemahaman radikalisme extrem. Kalangan moderat dan perguruan tinggi harus lebih bersuara untuk mejelaskan moderasi Agama itu,” kata Lukman Hakim.
 
“Orang Moderat itu militasni itu terbatas, dia bisa memaklumi keadaan dan tantangan zaman, tantanganya orang moderat harus lebih banyak bersuara, untuk membangun bangsa ini,” tambah Lukman.   

Sementara Buya Syafii Maarif menyatakan radikalisme sebagai rongsokan peradaban Arab yang sudah kalah, namun justru subur di Indonesia. 

“Radikalisme itu rongsokan dari peradaban Arab yang sedang kalah, mengapa harus kita beli disini,” kata Buya Syafii Maarif. 

Dalam seminar tersebut, ditegaskan bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus menjadi benteng utama untuk  tumbuh kembangnya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. 

“Jadikan perguruan tinggi sebagai penjaga sekaligus  benteng utama tumbuh dan hidupnya nilai-nilai pancasila berlandaskan tridarma perguruan tinggi, untuk menyangkal dan menolak berkembangnya paham radikalisme dan torisme, intolenrasni dan hidupnya paham-paham yang anti NKRI, Anti Pancasila, Anti UUD 194 dan  Bhinika  Tunggal Ika.”. 

“Sangat penting dilakukan tindakan nyata aktual dan kongktit pada masa kini oleh perguruan tinggi, untuk melakukan aksi kebangsaan melawan radikalisme di kampus masing-masing pasca acara ini. Untuk mengelorakan persatuan kebangsaan berlandaskan semangat kebangsaan, gotong royong, keadilan sosial dan kemanusiaan.”

Related Posts

Menag Ajak Civitas Unsyiah Teladani Sifat Rasul
Headline

Hasil Survei Kemenag, Indeks Kerukunan Aceh di Bawah Rata-rata

by Redaksi
12/12/2019
0

MEDIAACEH.CO, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) merilis laporan Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2019. Hasilnya skor KUB Indonesia berada di...

Read more
Unsyiah Formulasikan Konsep Tambang Ramah Lingkungan

Unsyiah Formulasikan Konsep Tambang Ramah Lingkungan

11/12/2019
Wabup Aceh Utara Serahkan Bantuan Pemulihan Ekonomi Kepada Warga yang Menimpa Musibah

Wabup Aceh Utara Serahkan Bantuan Pemulihan Ekonomi Kepada Warga yang Menimpa Musibah

11/12/2019
Sekda: Terus Berinovasi, jangan Tiru Program Desa Lain

Sekda: Terus Berinovasi, jangan Tiru Program Desa Lain

11/12/2019
Kepala Kemenag Abdya Minta Laporan Keuangan Madrasah Lebih Baik

Kepala Kemenag Abdya Minta Laporan Keuangan Madrasah Lebih Baik

11/12/2019
JK: Sabang untuk Industri Perikanan

JK Bantah RI Curiga Terhadap Aceh

11/12/2019
Next Post
3 Komisioner Panwaslih Subulussalam Beraudiensi ke DPRK

3 Komisioner Panwaslih Subulussalam Beraudiensi ke DPRK

Dua Perusahaan Turki Teken MoU dengan Pemerintah Aceh

Discussion about this post

Currently Playing

T E R B A R U

Menag Ajak Civitas Unsyiah Teladani Sifat Rasul

Hasil Survei Kemenag, Indeks Kerukunan Aceh di Bawah Rata-rata

12/12/2019
Unsyiah Formulasikan Konsep Tambang Ramah Lingkungan

Unsyiah Formulasikan Konsep Tambang Ramah Lingkungan

11/12/2019
Wabup Aceh Utara Serahkan Bantuan Pemulihan Ekonomi Kepada Warga yang Menimpa Musibah

Wabup Aceh Utara Serahkan Bantuan Pemulihan Ekonomi Kepada Warga yang Menimpa Musibah

11/12/2019
Sekda: Terus Berinovasi, jangan Tiru Program Desa Lain

Sekda: Terus Berinovasi, jangan Tiru Program Desa Lain

11/12/2019

T E R P O P U L E R

  • Plt Gubernur dan Forbes Aceh Temui Jusuf Kalla

    Soal Bendera Aceh, Ini Kata Jusuf Kalla

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengawet Makanan yang Menggunakan Bahan Kimia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tarmizi Panyang Besuk Keuchik Hasan di RSUZA Banda Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JK Bantah RI Curiga Terhadap Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Tips Menjadi Duta 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Iklan
PT Aceh Media Kreatif

© 2019 Media Aceh

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Ekonomi
  • Health
  • Sports
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kolom
  • Foto

© 2019 Media Aceh

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In