MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Tim peneliti dari Unsyiah dan Nanyang Technological University (NTU) memprediksi tsunami Aceh akan terulang kembali. Hal ini sesuai dengan fakta yang ditemukan dalam penelitian di Guha Ek Luentie (goa kotoran kelelawar) di Gampong Meunasah Lhok, Kecamatan Lhoeng, Aceh Besar.
Dalam penelitian yang telah dimulai sejak tahun 2013 lalu itu diketahui tsunami-tsunami besar sudah pernah melanda Aceh sejak 7.400 tahun lalu, hal itu dilihat dari lapisan sendimen dalam goa. Adapun pengulangan tsunami terjadi dalam rentang waktu yang berbeda, mulai dari 2.000 tahun hingga 100 tahun sekali.
Tidak teraturnya waktu berulang tsunami juga membuat peneliti khawatir tidak bisa memprediksi kapan tsunami akan terjadi kembali di Aceh setelah tsunami 2004 kemarin.
“Pengulangan tsunami di Aceh tidak teratur, ada yang 2.000 tahun sekali ada yang lebih cepat. Untuk itu kita perlu siap siaga kapan saja,” kata Nazli Ismail salah satu peneliti dari Unsyiah dalam konferensi pers yang berlangsung di Aula Gedung Rektor Unsyiah, Senin 13 Juli 2017.
Sementara itu Prof Hermann M Fritz salah seorang pakar bidang tsunami dan coastal dari Georgia Tech mengatakan bedasarkan temuan sejarah kemungkinan terulangnya tsunami Aceh sangat besar.
Untuk itu, dia berharap masyarakat Aceh dapat belajar dari sejarah tsunami tersebut. Selain itu, diperlukan pemberian pengetahuan sejak dini terhadap masyakarat Aceh dengan cara memasukkan pembelajaran tsunami dalam kurikulum pendidikan.
Dia juga meminta pemerintah Aceh untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat perihal tanda-tanda tsunami dan bagaimana penyelematan atau evaluasi saat bencana tsunami datang.
“Saya meneliti tsunami Aceh sejak awal terjadi tsunami tahun 2004 lalu. Sekarang Aceh sudah pulih, tapi yang perlu diingat bencana seperti ini akan terjadi lagi dimasa depan,” katanya.
Discussion about this post