PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin pengujian sistem senjata anti-pesawat terbang, Minggu (28/5/2017) ini.
Ia juga memerintahkan produksi masal sistem senjata baru itu dan pengerahannya di seluruh negeri, demikian kantor berita Korut, KCNA.
KCNA tidak melaporkan sifat tepat dari senjata itu mau pun waktu pengujiannya. Namun, disebutkan bahwa pengujian itu dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, yang diyakini mengembangkan senjata nuklir dan rudal.
“Kim Jong Un menyaksikan pengujian satu tipe baru sistem senjata anti-pesawat terbang yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Perthanan Nasional,” kata KCNA dalam laporannya, seperti yang diteruskan Reuters, Minggu (28/5/2017).
“Sistem senjata ini, yang kemampuan operasinya sudah secara menyeluruh diverifikasi, harus diproduksi masaal untuk dikerahkan diseluruh negeri,” katanya
“Dengan demikian sepenuhnya akan membuat basi mimpi musuh untuk menguasai udara serta bualannya mengenai supremasi udara dan kekuatan senjata,” kata media resmi Korut tersebut.
KCNA melaporkan bahwa Jong Un didampingi oleh para pembantu militernya dan pejabat tinggi yang meliputi Ri Pyong Chol, mantan Jenderal Angkatan Udara dan Kim Jong Sik, ilmuwan roket veteran.
Hadir pula Jang Chang Ha, Kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, pusat pengembangan dan pengadaan senjata.
Korut, awal pekan ini menyatakan sukses menguji apa yang disebut rudal balistik berjangkauan menengah yang memenuhi semua persyaratan teknis dan sudah bisa diproduksi massal.
Sehari kemudian, Selasa (23/5/2017), Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS menyatakan, jika dibiarkan tanpa pengawasan, Korut berada di jalur mencapai kemampuan rudal nuklir yang bisa menghantam AS.
Dalam sidang Senat, Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS, Vincent Stewart menolak menyampaikan perkiraan waktunya.
Hamun, para ahli Barat percaya Korut masih butuh beberapa tahun untuk mengembangkan senjata semacam itu. | sumber: kompas
Discussion about this post