MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, Azhari Cage, memprotes pelaksanaan shalat tarawih di Masjid Raya Baiturrahman.
Menurutnya, pelaksanaan shalat terawih di masjid kebanggaan orang Aceh tersebut masih jauh dari ketentuan syariat, lantaran terjadi campur aduk antara laki-laki dan perempuan.
Hal ini diungkap Azhari dalam akun facebooknya pada Jumat malam usai melakukan shalat tarawih pertama di Mesjid Raya. Ketika dikonfirmasi mediaaceh.co pada Sabtu pagi 27 Mei 2017, dia membenarkan apa yang ditulisnya itu.
“Hari pertama tarawih di Masjid Raya Baiturrahman sungguh sangat kacau, percuma masjidnya megah, tapi pengaturan dan tata cara peribadatan tidak sesuai syariat, masak shalat bercampur antara laki-laki dan perempuan,” tulisnya.
Selain terjadi campur aduk antara perempuan dan laki-laki, kata Azhari, pada pelaksanaan shalat terawih malam pertama tersebut juga ditemukan banyak jamaah yang mengalami kehilangan sandal. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari pengelolaan Masjid Raya yang saat ini masih amburadul.
“Saya sebagai DPRA bagian dari pemerintahan sungguh malu, sepertinya gubernur harus memanggil Dinas Syariat Islam dan penanggung jawab pengelolaan masjid, komisi 7 perlu tuh sidak sesekali sebelum kita semua menanggung malu gara-gara ini,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, ribuan jamaah dari Banda Aceh dan Aceh Besar memadati Masjid Raya Baiturrahman pada malam pertama ramadhan. Membludaknya jamaah yang datang juga membuat pelaksanaan sembahyang dilakukan di halaman depan masjid.
Discussion about this post