Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menetapkan 1 Ramadan 1438 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017 setelah menggelar sidang isbat. “Besok pagi kita akan mengawali puasa di bulan Ramadan tahun ini,” kata dia di Kementerian Agama, Jumat, 26 Mei 2017.
Lukman menuturkan ada dua metode yang dilakukan yaitu hisab dan rukyah. Pada metode hisab posisi hilal ada di 8,51 derajat dengan umur 14 jam dan elongasi 8,73 derajat.
Sementara dengan metode rukyah, kata Lukman, ada 4 petugas yang melihat hilal. Mereka memantau di NTB, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan Kepulauan Seribu. Para petugas juga telah disumpah saat memberikan kesaksian.
Tim hisab rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya sebelumnya menuturkan posisi hilal sudah terlihat di hampir seluruh wilayah Indonesia. Ia meyakini posisi hilal saat ini sudah tampak secara hisab atau perhitungan astronomis.
Menurut Cecep, di Pelabuhan Ratu, posisi hilal sudah berada di 8,51 derajat. Selain itu di wilayah timur Indonesia, posisi hilal saat ini sudah berada pada 6,8 derajat. Sedangkan wilayah barat sekitar 8,5 derajat. Sementara hilal yang disyaratkan adalah minimal 2 derajat.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Agama Rosidin Karidi mengatakan dalam sidang isbat penentuan awal Ramadan 1438 Hijriyah ada tiga tahapan. Tahapan pertama sidang adalah pemaparan posisi hilal oleh pakar astronomi. Pemaparan dilakukan hingga menjelang salat Maghrib tadi.
Tahapan kedua adalah sidang yang sifatnya tertutup bersama para undangan. Tahapan ketiga adalah konferensi pers yaitu menyampaikan hasil sidang isbat penetapan awal bulan Ramadan. | sumber: tempo
Discussion about this post