MEDIAACEH.CO, Subulussalam – Pedangang musiman Kota Subulussalam protes spanduk soal yang melarang berjualan di depan Masjid Masjid As-Silmi.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) menghibau larangan itu melalui spanduk
Spanduk yang berisi himbauan dengan bertuliskan Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Diberitahukan Kepada Seluruh Masyarakat Kota Subulussalam bahwa Pedagang Makanan dan Minuman Berbuka Puasa di Jalan Nasional dan di depan Masjid As-Silmi Sudah Dipusatkan di Pujasera Lapangan Beringin, Kota Subulussalam.
Diswan, Erwin pengelola bazar Ramadan Remaja Masjid As-Silmi mengaku kecewa dengan spanduk Disperindagkop dan UKM Kota Subulussalam yang berisi pelarangan berjualan makanan dan minuman berbuka puasa di depan Masjid As-Silmi.
“Bazar ini sudah bertahun-tahun kita kelola untuk membantu pendapatan ekonomi masyarakat bahkan sebelum Kota Subulussalam ini mekar dari Kabupaten Aceh Singkil, bazar kami ini sudah berdiri setiap tahunnya, setiap kali bulan Ramadan,” kata Erwin.
Erwin dan beberapa anggota remaja masjid lainnya menyesalkan sikab pemerintah kalau bazar mereka dipindahkan dengan alasan kemacetan lalu lintas serta ancaman keselamatan warga di jalan raya.
“Saya rasa itu bukan alasan yang tepat. Kalau soal kemacetan, pemerintah tentu dapat bekerja sama dengan polisi lalu lintas, selain itu juga dapat mengerahkan personil dinas perhubungan untuk mengatur lancarnya lalu lintas. Dan itupun hanya pada sore hari saja. Sudah bertahun-tahun bazar kami berdiri, tidak pernah sekalipun terjadi laka lantas di depan bazar yang kami sediakan. Selain itu BKM pun mengizinkan kami untuk mengadakan bazar di depan Masjid As-Silmi,” pungkas Erwin.
Sementara itu Kadis Perindagkop dan UKM Kota Subulussalam, Asrul, ST mengatakan, kebijakan untuk mengarahkan para pedagang musiman ke Pujasera Lapangan Beringin untuk keselamatan para pengguna jalan nasional, mencegah tidak terjadinya laka lantas di jalan raya hanya karena faktor semarawut lalu lintas akibat padatnyan penjualan makanan dan minuman untuk berbuka puasa disepanjang jalan Teuku Umar yang terjadi setiap sore selama bulan Ramadan, setiap sore menjelang berbuka puasa, jalan Teuku Umar selalu padat dilalui oleh masyarakat yang hendak ngabuburik.
“Kalau dipusatkan di Lapangan Beringin, kan lebih tertata dan teratur. Lalu lintas di jalan Teuku Umar juga tertib. Itulah perintah pak wali kepada Saya untuk dihimbaukan kepada masyarakat,” kata Asrul.[]
Discussion about this post