MEDIAACEH.CO, Banda Aceh-Sekretaris Jenderal Kementrian Agama Republik Indonesia Prof.Dr.H.Nur Syam, M.Si, meminta pemerintah Aceh membangun jalan ke STAIN Gajah Putih di Gampong Uer Tetemi Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah.
Hal itu disampaikan Nur Syam saat acara peletakkan batu pertama pembangunan Gedung Kuliah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon di Gampong Uer Tetemi Kecamatan Silih Nara Aceh Tengah, Selasa 23 Mei 2017.
Pesan itu disampaikan Nur Syam mengingat lokasi kampus berjarak sekitar 18 KM dari Kota Takengon dengan akses jalan berkelok, menanjak, dan belum teraspal sepenuhnya.
“Saya minta kepada Sekda agar akses jalan menuju kampus pengembangan STAIN Takengon bisa diperbaiki pada tahun 2018,” kata Nur Syam.
Menurut Nur Syam, akses jalan yang baik menjadi salah satu pilar penting dalam memajukan STAIN.
“Kita sedang membangun peradaban. Dengan membangun gedung di sini berarti kita sedang membangun peradaban. Salah satu pilarnya adalah jalan. Semoga jalannya menjadi semakin baik sehingga lengkaplah dukungan Pemda,” ujar Nur Syam.
Tampak hadir dalam kesempatan ini, Kakanwil Kemenag Aceh Drs Daud Pakeh, Ketua STAIN Takengon Zulkarnaen, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Daud Pakeh, Sekda Aceh Tengah I Karimansyah, Kejaksaan Negeri Aceh Tengah, Tokoh Masyarakat, Ketua Yayasan dan Penyantun Gajah Putih, dan civitas akademika STAIN Takengon.
Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menambahkan, upaya Kemenag dalam mendukung pengembangan pendidikan Islam luar biasa. Salah satunya dilakukan dengan pembangunan infrastruktur melalui skema pembiayaan SBSN.
“Tahun 2016, sebanyak 25 PTKIN mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp895miliar. Kita bersyukur tahun 2017, ada 32 PTKIN yang dibantu dengan total anggaran Rp1.05 triliun, dan salah satunya kepada STAIN Gajah Putih Takengon,” tuturnya.
“Mudah-mudahan tahun depan akan ada program yang dijalankam di sini dalam rangka membangun peradaban bangsa,” tambahnya.
Kepada Ketua dan civitas akademika STAIN Takengon, Nur Syam berpesan agar proses pembangunan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Saya berharap kepada Kejaksaan Negeri ikut mengawasi proses pembangunan ini. Kita ingin semuanya transparan dan akuntabel.
Sebelumnya, Ketua STAIN Takengon Zulkarnaen melaporkan bahwa Tahun ini pihaknya mendapat biaya SBSN sebesar Rp30,6miliar. Dari jumlah itu, Rp25,8miliar digunakan untuk pembangunan sarana pembangunan fisik.
“Gedung ini direncanakan memiliki 38 ruang kelas, ada juga ruang kantor, ruang rapat, kantin mahasiswa dan lainnya. Dengan bertambahnya fasilitas ini, input mahasiswa ke depan lebih banyak yang bisa ditampung, mengingat animo calon mahasiswa terus meningkat,” katanya.
Menurut Zulkarnaen, lokasi ini merupakan hibah Pemda Aceh Tengah kepada Kemenag melalui STAIN Gajah Putih.
“Yang pertama 15 hektar sudah keluar sertifikatnya dari BPN. Akan ada tahap berikutnya sehingga standar sarpras untuk menjadi IAIN terpenuhi,” harapnya.
Hingga saat ini Zulkarnaen mengaku, pihaknya juga sedang mengupayakan dana bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rusunawa sebagai asrama dan ma'had mahasiswa. []
Discussion about this post