MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Mahasiswa Pemuda Peduli Perdamaian Aceh (M@PPA) mengutuk tindakan premansisme berupa pemerasan oleh okunum yang mengaku Pengawal Tertutup (Pamtup) Lembaga Wali Nanggroe yang berujung penangkapan di Kantor Gubernur Aceh hari ini, Selasa 23 Mei 2017.
Menurut Koordinator M@PPA, Azwar AG, insiden ditangkapnya tiga oknum yang mengaku Pamtup Lembaga Wali Nanggroe Aceh memeras ajudan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf merupakan perbuatan premanisme yang tidak dapat ditolerir oleh semua pihak.
“Kejadian tersebut telah mencoreng citra Lembaga Wali Nanggroe yang selama ini dianggab sebagai lembaga tinggi di Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan persatuan,” kata Azwar kepada mediaaceh.co.
Azwar mengatakan, Komite Peralihan Aceh (KPA) harus mendata semua anggotanya agar jangan sampai ada pihak- pihak yang memanfaatkan kesempatan mengatasnamakan mantan kombatan untuk kepentingan pribadinya.
“Ini sebuah tindakan terhadap penodaan nilai-nilai perdamaian. Mantan kombatan yang disinyalir membela kepentingan rakyat Aceh kok menjadi arogan dan menyebar premanisme dan ancaman,” katanya.
Azwar AG mendesak pihak keamanan untuk mengusut tuntas perkara tersebut, termasuk pengungkapan aktor intelektualnya dibelakang insiden tersebut.
“Siapa mereka sebenarnya dan pihak keamanan juga harus memastikan apakah mereka benar dari lembaga Wali Nanggroe,” katanya.
Discussion about this post