MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Setelah sempat terhenti, PSSI telah memutuskan untuk membuka ruang bagi pemain naturalisasi untuk membela timnas Indonesia. Pilihan pun dijatuhkan pada pemain asal Belanda yang berposisi sebagai penyerang yakni Ezra Walian.
Ezra resmi menjadi Warga Negara Indonesia usai diambil sumpahnya pada Kamis, (18/5/2017) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta. Pada kesempatan ini, Ezra dengan khusyuk juga menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'.
Secara keseluruhan, Ezra menjadi pemain ke-12 yang di naturalisasi. Secera khusus, mantan penyerang Jong Ajax ini menjadi pemain ke-8 asal Belanda yang menjalani proses naturalisasi. Irfan Bachdim tidak masuk hitungan karena ia memilih sebagai warga Indonesia meski pada waktu yang sama punya kesempatan jadi warga Belanda.
Dari tujuh pemain naturalisasi asal Belanda sebelum Ezra, tidak semuanya meraih sukses. Ada yang pula pemain yang bisa disebut gagal total. Lantas, bagaimana nasib para pemain naturalisasi asal Belanda sebelum Ezra?
Tonnie Cusell, Berakhir di Klub Amatir
Nama lengkapnya Tonnie Harry Cusell Lilipaly, pemain yang berposisi gelandang ini masuk dalam gelombang pemain naturalisasi yang disiapkan untuk tampil di Piala AFF 2012. Hanya saja, kehadiran Tonnie tidak mampu memberi dampak yang terlalu banyak.
Tonnie kemudian bergabung dengan Barito Putera di Indonesia Super League 2014. Pelatih Barito Putera saat itu, Salahudin, rupanya tidak cukup terkesan dengan kemampuan mantan pemain FC Twente ini. Tonnie lebih banyak duduk di bangku cadangan bahkan tidak masuk skuat.
Kabarnya, Tonnie kerap bersikap tidak profesional seperti terlalu banyak menghabiskan waktu di malam hari dan tidak serius saat latihan. Tonnie pun didepak pada musim selanjutnya.
Berdasarkan pada Transfermarkt, saat ini Tonnie sudah pensiun pada usia 34 tahun. Klub terakhir yang dibela oleh Tonnie yakni Ajax Amateurs, klub yang berlaga di kompetisi kasta kelima di Belanda. Klub ini masuk dalam kategori klub amatir.
Diego Michiels Kesulitan Tembus Timnas Senior
Diego Michiels masuk dalam proyek naturalisasi untuk guna membela Timnas Indonesia U-23 yang akan tampil di SEA Games 2011. Sebelum datang ke Indonesia, Diego punya karir bersama klub Belanda, Go Ahead Eagels.
Diego tampil cukup baik di Timnas U-23 asuhan Rahmad Darmawan dan sukses menembus babak final, meski akhirnya kalah dari Malaysia. Diego sempat diharapkan masuk dalam skuat Timnas di Piala AFF 2012. Namun, ia tersingkir karena tersandung kasus kriminal.
Sempat masuk ke Timnas U-23 yang bermain di SEA Games 2013, Diego hingga saat ini kesulitan untuk menembus skuat Timnas Senior. Silih berganti pelatih Timnas berganti, nama Diego masih belum dilirik.
Saat ini, Diego bermain untuk tim Liga 1, Pusamania Borneo FC.
Pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu, Diego sempat menjadi sorotan karena aksi emosionalnya. Pada laga melawan Semen Padang, mantan kekasih Nikita Willy dengan sengaja menendang Marcel Sacramento dari belakang.
Raphael Maitimo Masih Jadi Pilar Klub Besar
Sama seperti Tonnie Cusell, Raphael Maitimo juga datang untuk diproyeksikan bermain di ajang Piala AFF 2012. Jebolan Feyenoord ini tampil cukup apik di Piala AFF 2012. Pelatih Timnas saat itu, Nilmaizar, memilih memainkan Maitimo di posisi bek kanan.
Selepas tampil di Piala AFF 2012, Maitimo sempat bermain di Bali Devata pada ajang Liga Premier Indonesia. Selanjutnya, Maitimo dipercaya untuk membela sederet klub papan atas di Indonesia.
Jika pada awal kedatangannya bermain di posisi bek kanan, saat ini Maitimo justru dikenal sebagai gelandang jempolan. Mitra Kukar, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Arema Cronus, PSM Makassar pernah dibelanya.
Kendati tampil cukup bagus di Arema Cronus pada ajang ISC A 2016, Maitimo secara mengejutkan tidak masuk skuat Piala AFF 2016. Pelatih Alfred Riedl tidak meliriknya. Kini, pemain berusia 33 tahun menjadi pilar andalan bagi Persib Bandung di ajang Liga 1.
Ruben Wuarbanaran, Gagal Bersinar di Usia Emas
Ruben Wuarbanaran datang ke Indonesia satu gelombang dengan kedatangan Diego Michels. Namun, nasib Ruben jauh dibandingkan sang kolega. Kualitas Ruben jauh dari harapan dan bahkan tidak mampu menembus Tim Nasional di berbagai level usia.
Pemain yang mengawali karirnya di NEC Nijmegen sempat menjalani seleksi di Timnas U-23 yang disiapkan untuk tampil di SEA Games 2011. Namun, pelatih Rahmad Darmawan tidak cukup tertarik dengan kemampuan yang dimiliki oleh Ruben.
Selepas itu, Ruben sempat membela Pelita Jaya, bersama Tonnie Cusell dan Jhonny van Beukering. Namun, karir Ruben tidak jauh dari bangku cadangan.
Membela CS Visse, klub milik Nirwan Bakrie, Ruben tetap tidak mampu mengembangkan karirnya. Pemain kelahiran 15 Agustus 1990 ini lantas kelimpungan tanpa klub sebelum dipungut oleh Barito Putera pada Indonesia Super League tahun 2014. Hanya saja, sama seperti rekannya, Tonnie Cusell, Ruben harus terdepak dari skuat.
Saat ini, berdasarkan pada penelusuran di situs Transfermarkt, Ruben bermain untuk klub SV DFS Opheusden. Klub ini berada di kompetisi kasta kelima liga Belanda atau berada di level amatir.
Sergio van Dijk Terganjal Usia
Sergio van Dijk menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Asia melawan Arab Saudi pada 23 Maret 2013 di Stadion Gelora Bung Karno. Ia menjalani naturalisasi saat usianya sudah tidak lagi muda. Hal ini membuat karirnya di Timnas Indonesia tidak berjalan mulus.
Hingga saat ini, pemain jebolan klub Groningen hanya punya enam caps bersama Timnas Indonesia dan menyumbangkan satu gol.
Sergio sebenarnya punya reputasi sebagai sosok yang haus gol saat masih bermain di kompetisi tertinggi Australia, A-League. Sergio pernah menjadi top skor di A-League bersama Adelaide United pada musim 2010-11.
Pada tahun 2013, Sergio memutuskan untuk merapat ke Persib Bandung demi mewujudkan ambisi untuk bisa membela Timnas Indonesia, yang kemudian memang terwujud. Pada musim pertamanya di Persib, Sergio mampu mencetak 21 gol dalam satu musim.
Sempat pindah ke Sepahan dan Suphanburi, Sergio kembali masuk dalam skuat Persib yang berlaga di ISC A 2016. Pemain yang kini berusia 34 tahun sukses mencetak 15 gol dan mendapatkan perpanjangan kontrak untuk menjadi bagian dari skuat Persib yang bermain di Liga 1.
Stefano Lilipaly Jadi Bintang Pujaan
Nama Stefano Lilipaly mulai menjadi buah bibir oleh publik sepakbola Indonesia usai bermain bagus di Piala AFF 2016. Padahal, Lilipaly sudah masuk program naturalisasi sejak tahun 2011 yang lalu.
Lilipaly menjalani debut pada laga uji coba melawan Filipina pada Agustus 2013. Pada laga debutnya, Lilipaly membuat satu assist dan mengantarkan Indonesia menang dengan skor 2-0. Namun, sejak saat itu namanya tidak pernah terdengar lagi.
Selain karena konflik sepakbola nasional, nama Lilipaly memang sempat tidak dilirik oleh pelatih Alfred Riedl dan pelatih timnas lainnya. Termasuk saat Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF tahun 2014 lalu. Karirnya di level klub juga tersendat saat bergabung dengan klub Jepang, Consadole Sapporo.
Keputusan Lilipaly bergabung dengan SC Telstar pada tahun 2015 menjadi awal kebangkitan dalam karirnya. Bersama klub Eerste Divisie tersebut, Lilipaly tampil secara reguler. Saat ini, pemain berusia 27 tahun bermain di Cambuur dan punya peluang besar untuk promosi ke Eredivisie atau kasta tertinggi.
Jhonny van Beukering, Si Gemuk Yang Gagal Total
Nyaris tidak ada catatan baik yang pernah ditorehkan oleh seorang Jhonny van Beukering di sejak di naturalisasi pada tahun 2011 yang lalu. Sejak awal kedatangannya, Beukering sudah diragukan karena tubuhnya yang dinilai tidak lagi proporsional sebagai pemain sepakbola.
Fakta bahwa ia pernah menyumbang satu gol dan satu assist bagi Indonesia di laga uji coba [tidak masuk kalender FIFA] pada 14 November 2012 di Stadion Gelora Bung Karno, mungkin akan dilupakan oleh publik.
Selepas membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2012, Beukering bermain di Pelita Jaya. Namun, sama seperti Tonnie Cusell dan Ruben Wuarbanaran, karirnya juga berakhir di bangku cadangan.
Beukering sempat menjadi pembicaraan publik Indonesia pada awal tahun 2014, bukan karena prestasinya, juga bukan karena bentuk tubuhnya, tapi karena ia diduga terlibat kasus kriminal. Beukering diduga memiliki 600 pohon ganja di salah satu rumahnya.
Saat ini, Beukering tercatat membela klub amatir Belanda, MASV Arnheim.[] Sumber: Bola.net
Discussion about this post